Markas Kodim Poso Dilalap Api, Warga Panik, Sebagian Besar Bangunan Hangus

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 26 Mei 2025 - 23:05 WIB

50403 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POSO – Suasana malam di pusat Kota Poso, Sulawesi Tengah, berubah drastis pada Senin (26/5/2025) malam. Sebuah kebakaran hebat melanda Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1307/Poso yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo. Api berkobar cepat dan melahap hampir seluruh bangunan utama markas militer tersebut. Kejadian ini mengejutkan warga sekitar dan mengundang perhatian nasional, terutama karena insiden terjadi di lingkungan militer yang seharusnya memiliki standar keamanan tinggi.

Menurut informasi awal, kebakaran diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik. Hal ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 132/Tadulako, Mayor Inf Iko Power, dalam pernyataannya pada Senin malam. “Benar telah terjadi insiden kebakaran di lingkungan satuan Kodim 1307/Poso,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 18.30 WITA dan kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

Api dengan cepat membesar dan dalam waktu singkat melahap bangunan yang ada di kompleks markas. Kobaran api yang sangat besar tampak menjulang tinggi, terlihat jelas dari kejauhan. Kepulan asap hitam membubung ke langit, mengundang rasa cemas warga yang berdatangan untuk melihat situasi. Warga sekitar langsung menjauh dari lokasi dengan tergesa-gesa karena khawatir akan adanya ledakan dari dalam markas. Seorang warga yang merekam kejadian itu bahkan terdengar memperingatkan yang lain, “Kita jauh saja, takut ada peluru atau amunisi meledak, itu yang bikin takut.”

Video yang merekam detik-detik kebakaran dengan cepat beredar luas di media sosial. Salah satu unggahan yang menjadi viral berasal dari akun Facebook bernama Gita Barabba. Dalam video tersebut, tampak api menyelimuti bagian depan markas, dan terdengar kepanikan warga yang berusaha menjauh. Sontak, suasana malam berubah menjadi kepanikan massal. Beberapa warga terlihat berdiri dengan wajah cemas, menyaksikan api yang terus membesar.

Pihak pemadam kebakaran yang menerima laporan segera meluncur ke lokasi bersama tim dari BPBD. Proses pemadaman berlangsung sulit karena intensitas api yang sangat besar dan kekhawatiran akan potensi ledakan dari gudang amunisi di dalam markas. Petugas pemadam harus bekerja ekstra hati-hati dan sempat mengalami kendala akses ke titik api utama. Mobil pemadam dari berbagai titik kota dikerahkan untuk menjinakkan api yang tak kunjung padam selama berjam-jam.

Sumber dari lapangan menyebutkan bahwa sekitar 90 persen dari bangunan utama Kodim 1307/Poso ludes terbakar. Beberapa ruang penting seperti ruang komando, administrasi, serta fasilitas umum di dalam markas dilaporkan mengalami kerusakan parah. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material dipastikan sangat besar. Pihak TNI maupun aparat terkait belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai dokumen atau perlengkapan militer yang ikut terbakar dalam insiden ini.

Meski kebakaran berhasil dipadamkan sekitar tengah malam, namun sisa-sisa asap dan puing-puing bangunan masih terlihat keesokan harinya. Beberapa bagian bangunan tampak hangus total, meninggalkan kerangka besi dan batu bata yang menghitam. Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi untuk mencegah warga mendekat, sementara tim investigasi dari militer dan kepolisian mulai mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

Peristiwa ini tidak hanya menyita perhatian warga Kota Poso, tapi juga menimbulkan gelombang reaksi di media sosial. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin sebuah markas militer yang seharusnya memiliki standar keamanan dan mitigasi risiko tinggi bisa terbakar dengan cepat dan menghancurkan hampir seluruh bangunan. Beberapa pengguna media sosial menyuarakan keprihatinan dan mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem kelistrikan dan keamanan di setiap fasilitas militer, terutama yang menyimpan senjata dan amunisi.

Kekhawatiran masyarakat juga mencuat mengenai keamanan lingkungan sekitar. Beberapa warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengaku khawatir bila insiden seperti ini terulang, terutama jika kebakaran sampai menyentuh gudang amunisi. “Kalau sampai meledak, bukan hanya markas yang rusak, tapi nyawa kami juga bisa melayang,” ujar seorang warga yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Insiden ini juga menimbulkan dampak psikologis bagi sejumlah warga, terutama anak-anak yang melihat langsung kobaran api besar di malam hari. Beberapa keluarga memilih mengungsi ke rumah kerabat karena merasa tidak tenang tinggal terlalu dekat dengan lokasi kebakaran. Pemerintah daerah dan pihak Kodim diminta segera memberikan penjelasan resmi dan menjamin keamanan masyarakat di sekitar lokasi.

Sampai berita ini ditulis, pihak Kodim maupun Korem 132/Tadulako belum mengumumkan secara rinci hasil penyelidikan awal. Mayor Iko Power menegaskan bahwa penyebab pasti kebakaran masih didalami dan akan diumumkan setelah investigasi selesai. Ia juga menambahkan bahwa saat ini TNI fokus pada pengamanan lokasi dan proses pemulihan.

Kebakaran di Kodim 1307/Poso menjadi peristiwa yang memantik diskusi lebih luas tentang kesiapsiagaan militer dalam menghadapi bencana non-alam seperti korsleting listrik, dan pentingnya sistem deteksi dini serta manajemen risiko di instalasi strategis. Selain itu, insiden ini menjadi pengingat bahwa meskipun berada di bawah institusi yang terstruktur dan disiplin seperti TNI, aspek-aspek teknis seperti kelistrikan dan pemeliharaan gedung tidak boleh diabaikan.

Markas yang seharusnya menjadi simbol pertahanan dan keamanan itu kini tinggal puing-puing. Di balik abu dan reruntuhan, tersimpan pertanyaan yang hingga kini belum terjawab: bagaimana bisa sebuah markas militer nyaris ludes terbakar, dan apa langkah konkret agar kejadian serupa tak kembali terulang? (*)

Berita Terkait

Kebakaran Hebat di Desa Ngkeran, Lawe Alas: 5 Rumah Terbakar, Nihil Korban Jiwa
Angin Puting Beliung Rusak Lima Rumah dan Balai Pengajian di Aceh Utara
Tragedi di Pegunungan Arfak: Tim Gabungan Masih Cari Korban Banjir Bandang, 15 Tewas, 4 Hilang
Rentetan Bencana Melanda Nusantara: Gempa di Bengkulu hingga Banjir Bandang di Bandung Barat
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Bengkulu: 255 Rumah Rusak, Warga Pilih Bertahan di Sekitar Rumah
Malam Mencekam di Lawe Bekung: Api Menghabisi Rumah, Nenek 75 Tahun Tewas Terpanggang
Warga Bali Berikrar Masuk Islam Di Nagan Raya.
Ormas GRIB Jaya Aceh Kabupaten Nagan Raya Resmi Dibubarkan.