BANDA ACEH, BARANEWS | Koordinator Jaringan Pemuda Barat selatan Muhammad Arhas menyampaikan duka cinta mendalam atas meninggalnya Imam Masykur, anak dari ibu Fauziah warga Bireuen yang diduga dianiaya hingga tewas oleh oknum anggota TNI yang bertugas sebagai anggota Paspampres.
Koordinator JP Barsela Muhammad Arhas sangat bersedih dengan kejadian itu dan turut mengecam keras perlakuan tidak manusiawi oknum Paspampres tersebut.
Itu perbuatan melanggar hukum yang membuat sedih rakyat Aceh dan prilaku tidak bermoral Main hakim sendiri seperti itu sangat tidak dibenarkan dalam kamus kita selaku Warga Negara Republik Indonesia,” ujarnya,
Ulah oknum TNI khusunya Paspampres itu dinilai telah menciderai rasa keadilan, mencoreng nama baik institusi TNI dan juga Paspampres. Karena itu, ia meminta pelaku dihukum maksimal sebagaimana peraturan dan hukum yang berlaku.
Koordinator jp barsela yang juga seorang aktivis aktif mengawal Aceh itu mendorong proses penegakan hukum dapat dilakukan dengan seadil-adilnya, jangan sampai tindakan di luar batas itu merusak citra TNI dan citra Presiden yang selama ini terus membaik di mata publik.
“Kita meminta kepada penegak hukum untuk melakukan proses yang serius atas yang berlaku dan setransparan mungkin agar citra institusi tidak dirusak oknum tersebut,” harapnya.
Diprihal itu, koordinator JP Barsela juga mengajak seluruh masyarakat khususnya masyarakat Aceh, agar menyerahkan penegakan hukum dilakukan oleh pihak berwenang.
“Kita jangan sampai terprovokasi dengan tindakan oknum tersebut, apalagi dengan narasi yang bangun macam-macam, jangan sampai menimbulkan kegaduhan tak bertepi yang dapat merugikan kita semua,” ucap Muhammad Arhas. (RED)