GAYO LUES – Tim pembinaan Dekranasda Aceh mengunjungi Kampung Sere, Kecamatan Blangkejeren, untuk memberikan pembinaan langsung kepada para pengrajin di wilayah tersebut, Rabu (27/08/2025). Kegiatan ini bertujuan mendengar keluhan, masukan, serta aspirasi para pengrajin sekaligus memberikan bimbingan terkait pengembangan usaha kerajinan lokal.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gayo Lues, Ny. Rita Elviani Suhadi, menjelaskan bahwa di Kampung Sere terdapat 24 kepala keluarga yang berprofesi sebagai pengrajin. “23 KK pengrajin kerawang dan satu KK pengrajin pandai besi, dan dari setiap KK terdapat dua orang pengrajin,” ujarnya. Ia menambahkan, sebagian besar pengrajin telah mengikuti pelatihan baik dari dalam maupun luar daerah dan telah mendapatkan sertifikat maupun piagam sebagai bukti kompetensi.
Dalam pertemuan tersebut, Ny. Rita menjelaskan peran Dekranasda Gayo Lues dalam membina para pengrajin, antara lain mensosialisasikan izin usaha, membantu pembuatan merek dagang, mendaftarkan pengrajin dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), mengusulkan pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan, serta mempromosikan produk melalui pameran. Ia berharap di masa mendatang, produk kerajinan yang dihasilkan pengrajin Kampung Sere dapat dipromosikan melalui media sosial agar dikenal lebih luas, baik secara nasional maupun global.
“Harapannya, Dekranasda Aceh dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan seperti peralatan, pelatihan, bahan baku, rumah produksi, dan lainnya, sehingga kerajinan di Kabupaten Gayo Lues, baik kerawang maupun produk lainnya, dapat semakin dikenal,” ujarnya.
Pengulu Kampung Sere, Abdul Manan, menyatakan harapannya agar hasil kerajinan masyarakat lebih diperhatikan dan dapat ditampung serta dipasarkan oleh Dekranasda Gayo Lues. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan promosi produk agar pengrajin dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih signifikan.
Ketua Tim Pembinaan Dekranasda Aceh, Zulkifli, menyampaikan bahwa seluruh masukan dan permohonan bantuan akan dicatat dan dibahas dalam forum Dekranasda Provinsi Aceh. Menurutnya, pembinaan ini juga menitikberatkan pada manajemen dan administrasi usaha pengrajin, sehingga dapat mendukung peningkatan kualitas dan profesionalisme pengrajin lokal. “Kami melakukan pembinaan kepada para pengrajin, ada beberapa juknis dan teknis yang akan kami bicarakan. Fokusnya lebih ke arah manajemen dan administrasi,” jelasnya.
Setelah sesi pembukaan, tim Dekranasda Aceh melanjutkan pembinaan secara langsung, mendengarkan keluhan dan masukan dari pengrajin, serta memberikan saran untuk pengembangan usaha mereka. Tim juga melihat langsung hasil kerajinan yang dipamerkan, mulai dari pakaian, serbet, syal, kain, payung, hingga tas bermotif kerawang Gayo.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengrajin lokal, meningkatkan kualitas produk, serta membuka peluang pasar yang lebih luas. Dengan adanya dukungan dari Dekranasda Aceh dan Kabupaten, pengrajin Kampung Sere diharapkan dapat meningkatkan daya saing produknya di tingkat nasional maupun internasional. (red)