ACEH SELATAN | Acara MULTAQO Nasional Ulama Al-Qur’an 2024 yang diselenggarakan di Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Acara ini merupakan forum penting bagi para ulama, akademisi, praktisi, peneliti, dan pejuang lembaga pendidikan Al-Qur’an di seluruh Indonesia untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, serta membahas isu-isu strategis terkait pembinaan dan pengembangan studi Ilmu Ilmu Al-Qur’an pada lembaga pendidikan Islam di Tanah Air.
Dalam kesempatan tersebut, Tgk Muhammad Ridho Agung turut serta dalam serangkaian kegiatan diskusi dan pertemuan dengan pengurus serta anggota Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) yang merupakan asosiasi ilmuwan Al-Qur’an, para qori’, para hafidz Qur’an dan aktifis pejuang Ilmu Al-Qur’an di Indonesia.
Diskusi-diskusi tersebut mencakup berbagai topik penting seperti pendidikan Al-Qur’an, peran ulama dalam masyarakat, serta strategi pengembangan studi Al-Qur’an di Madrasah, Pesantren dan perguruan tinggi.
“Dengan menghadiri MULTAQO Nasional Ulama Al-Qur’an ini, kami berharap dapat mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang perkembangan dan tantangan pengembangan /lembaga keilmuan Al-Qur’an di Indonesia. Ini juga merupakan kesempatan untuk memperkuat jaringan kerjasama antarlembaga dan mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan agama di kabupaten Aceh Selatan,” ujar Tgk Muhammad Ridho Agung
Terlibat aktifnya Direktur MUQAS dalam forum ini menjadi bukti komitmen MUQ Aceh Selatan sebagai Lembaga pendidikan ilmu ilmu Al-Qur’an yang siap berkontribusi untuk persiapan generasi perbaikan akhlak moral bangsa dalam mencetak generasi Qurani dari Aceh untuk Tanah Air.
Tgk Fitra Syamsul Muarif
Selaku Da’i Muda Qurani dan santri berprestasi asal Aceh Selatan yang ikut juga hadir pada sesi Bahsul Masail Qur’aniyah
Mengatakan ” Acara Multaqo’ diharapkan menjadi jalan dialog untuk saling memahami dalam mendorong terciptanya harmonisasi umat manusia di dunia, dengan Al-Qur’an sebagai penuntun hidup bagi pemeluknya ” pungkas nya
Acara ini juga dihadiri oleh para tokoh agama, akademisi, dan pemimpin masyarakat yang peduli terhadap pengembangan studi Al-Qur’an.
Tiga diantara delegasi lainnya dari Aceh turut hadir memenuhi undangan adalah;
Tgk. Dr. Emi Yasir. Lc. M.A
( Pimpinan Madrasatul Qur’an Aceh )
Tgk. H. Teuku Mardhatillah Mardhatillah, S.H.I. M.H
( Pelatih Senior LPTQ Aceh )
Tgk. Syahrizal. S.Pd.I .M.Us
( Sekretaris Jamiatul Qurra Wal Huffadz NU Aceh)
Adapun titik tekan Multaqo Ulama Qur’an Nasional 2024 adalah :
– Diskusi tentang Pembentukan Konsorsium Metode Belajar dan Tahfidz Al-Qur’an
– Seminar Al-Qur’an Tantangan dan Strategi Dakwah Al-Qur’an di Era Digital oleh Prof. Nadirsyah Hosen, & KH Mustain Syafi’i
– Peresmian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jamiatul Qurra Wal Huffadz
– Peluncuran Buku Sanad Ulama Al-Qur’an Nusantara
– Penyerahan naskah mushaf Al-Qur’an dari Tim LPMQ Kementerian Agama
– Bahsul Masail Qur’aniyah
– Sosialisasi tentang Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Diantara Lembaga Pendidikan Al-Qur’an yang memperoleh penghargaan adalah :
1. Universitas PTIQ, Jakarta (1971) (Lembaga pendidikan tinggi khusus pria, pelopor pendidikan Al-Qur’an secara akademik, pencetak qari, hafidz, dan guru Al-Quran)
2. Institut Ilmu Quran (IIQ), Jakarta (1977) (Lembaga pendidikan tinggi khusus wanita, pelopor pendidikan Al-Qu’ran secara akademik, pencetak qari, hafidz, dan guru Al-Quran)
3. Universitas Sains Alquran, Wonosobo (1988) (Lembaga pendidikan tinggi pelopor pendidikan Al-Qur’an secara akademik, pencetak qari-qariah, hafidz, dan guru Al-Quran)
4. Ponpes Yanbuul Quran, Kudus (1970) (Lembaga pendidikan Al-Qur’an, produktif mencetak hafidz, hafidzah, serta ulama Al-Quran Nusantara)
5. Ponpes Al-Munawwir Krapyak, Jogjakarta (1911) (Lembaga pendidikan Al-Qur’an legendaris, produktif membina tahfidz Al-Quran, dan mencetak ulama Al-Quran Nusantara)
6. Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang (1971) (Lembaga pendidikan Al-Qur’an pelopor pendidikan tahfidz Al-Quran secara klasikal)
7. Bustanu Usysyaqil Quran (BUQ), Demak (1936) (Lembaga pendidikan Al-Qur’an pencetak hafidz, hafidzah, dan ulama Al-Qur’an Nusantara)
Dan Ilmuwan yang mendapatkan penghargaan adalah ;
1. Prof. Dr. KH Muhammad Quraish Syihab (Ulama dan Pakar Al-Quran Bidang Tafsir)
2. KH Muammar Zainal Asyikin (Qari Internasional Legendaris Bersuara Emas dan Bernapas Panjang).
3. Hj. Maria Ulfah (Qariah Internasional Legendaris Bersuara Emas)
4. Dr. Said Agil Husein Al Munawar (Ulama dan Pakar Al-Qur’an Bidang Ulumul Quran, Qari, dan Dewan Hakim MTQ Internasional)
5. Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad (Ulama dan Pakar Al-Qu’ran bidang Qiraat Sab’ah)
6. KH Ahmad Fathoni (Ulama dan Pakar Al-Qur’an bidang Tahsin dan Qiraat Sab’ah)
7. Dr. KH Abdul Muhaimin Zen (Guru Tahfidz Al-Quran, Inisiator Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ)