Ilustrasi
Gayo Lues – Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2023 beli 4 ekor kuda dari luar Negeri.
Kuda yang dibeli dinas pertanian itu tidak tanggung – tanggung tentu kuda yang sangat berkualitas dengan harga ratusan juta per ekornya.
Menemukan Kuda Jantan yang Tepat tidaklah mudah tentu harus berbagai pemeriksaan mulai dari bibit bobotnya semua di pelajari hingga menciptakan bibit kuda yang berkualitas tinggi.
Bambang Aramiko PPTK pada bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues saat di Konfirmasi. Senin, 27 Mai 2024, mengatakan” kuda itu dianggarkan pada tahun 2023 lalu berjumlah 4 ekor yaitu.
Dua dari kuda tersebut merupakan kuda kelas B, Satu Jenis kuda Porbit dan Kuda Dewasa Pejatan.
Pengadaan Peranakan Kuda Pacu sumber DAU 2023 dengan pagu Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Pengadaan Kuda Dewasa Pejantan DAU dengan jumlah pagu Rp. 340.000.000 (Tiga Ratus Empat Puluh Juta) di serahkan kepada kelompok tani Mekar Jadi ujungdah.
Kemudian Pengadaan Dua Kuda Kelas B DAU dengan pagu Rp. 192.000.000 (Seratus Sembilen Puluh Juta Rupiah) per kuda dan diserahkan kepada kelompok tani Sara Ate 1.
Dan kuda jantan jenis porbit DAU dengan pagu. Rp. 250.000.000 ( Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Diserahkan kepada kelompok tani Uer Geloah.
Kuda tersebut merupakan kuda yang berkelas dibeli dari Negara Australia. Ungkap PPTK itu.
“Sebelumnya Juanda Syahputra. S.H,,M.H kepala dinas pertanian sempat di hubungi media ini untuk di konfirmasi tetapi tidak dapat tersambung”.
Untuk menghasilkan kuda yang berkualitas tinggi tentu harus mengeluarkan anggaran yang tinggi juga, oleh sebab itu diduga dinas pertanian menganggarkannya hingga ratusan juta rupiah.
Begitulah dalam mengamati kelebihan dan kekurangannya. Jika kuda betina memiliki konformasi yang buruk, akankah kuda jantan memperbaikinya sehingga anak kuda tidak mewarisinya? Penting untuk mengetahui sisi positif dan negatif dari kuda betina dan kuda jantan sehingga dapat memastikan membuat keputusan yang tepat.
Setelah mempelajari kekuatan dan kelemahan kuda betina dan kuda jantan, beberapa garis menghasilkan banyak gerakan kaki (yang tampaknya disukai banyak orang saat ini), namun sering kali dengan sifat tersebut akan kehilangan sebagian gerakannya melalui punggung kuda.
Harapan besar masyarakat berapapun anggarannya aset negara tentu harus di jaga dengan baik, mungkin tidak menjadi persoalan masalah harga tentu sudah mengikuti aturan yang tepat dan semua tidak terlepas dari kaca mata penegak hukum, juga pengadaan tersebut sudah dilihat dan dipelajari Bapeda setempat.
“Semoga rakyat Gayo Lues dapat menemukan bibit ternak yang berkualitas dari pengadaan kuda tersebut” ungkap Sopian (47) salah seorang masyarakat Gayo Lues. (J.Porang)