SD Negeri Bale Redelong Kunjungi Situs Sejarah Tugu Radio Rimba Raya

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 20 Februari 2024 - 17:07 WIB

50998 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bener Meriah Baranewsaceh.co – Dalam rangka menumbuh kembangkan jiwa patriotik dan jiwa nasionalis pada jati diri anak bangsa. Puluhan murid SD negeri Bale Redelong mengunjungi situs sejarah tugu perjuangan Radio Rimba Raya (R3) di kampung Rimba Raya kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah. Selasa (20/02/2024)

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan sekolah yang berada di luar ruangan yang di ikuti oleh seluruh murid kelas 6 SD Negeri Bale Redelong. Selain mengunjungi situs sejarah, para murid beserta dewan guru juga mendengarkan langsung penuturan sejarah berikut peristiwa dan kejadiannya di masa yang lalu.

Adapun sebagai nara sumber sejarah di percayakan pada Hamdani yang merupakan seorang pemerhati budaya, seniman dan juga seorang wartawan anggota PWI Bener meriah. Dalam penuturannya, Ia banyak mengulas tentang sejarah Radio Rimba Raya dari awal kemunculannya hingga perangkat Radio Rimba Raya di museum kan di Jogjakarta

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Hamdani awalnya perangkat Radio Rimba Raya di beli di kota Singapura,kemudian peralatan tersebut di seberangkan dengan speed Boat melalui selat Malaka menuju Aceh. Namun keberadaan radio tersebut tercium oleh Belanda, maka perangkat peralatan radio tersebut terus di incar dan di buru oleh Belanda. Selanjutnya di bawa ke Cut Gu, akan tetapi tidak aman juga, baru kemudian di angkut daerah ke Bireuen dan selanjutnya menuju dataran tinggi Gayo.

Di Dataran tinggi Gayo perangkat berikut pemancar dan seluruh peralatan Radio Rimba Raya di bawa ke Jamur Laya. Namun ada pihak juga meyakini Radio Rimba Raya juga ada di Jamur barat. Pada saat itu pesawat pesawat tempur Belanda terus mengincar dan memburu keberadaan Radio milik pemerintah republik Indonesia.

Baca Juga :  Paskibraka Bener Meriah Matangkan Pelatihan Jelang Upacara HUT ke-78 RI

Maka demi keamanan dan keselamatan, perangkat Radio Rimba Raya berikut seluruh peralatannya kembali di boyong ke kawasan Pintu Rime Gayo. Menurut Hamdani peristiwa ini terjadi pada tahun 1948 saat agresi militer Belanda Ke dua. Ujarnya.

Sementara itu Keberadaan Radio Rimba Raya sangat penting untuk menangkis berita bohong atau hoax dari pemerintah Belanda yang mengatakan Indonesia sudah bubar dan Indonesia sudah tidak ada. Menurut Hamdani hal tersebut di kuatkan dengan di tangkapnya dua pemimpin republik Indonesia saat itu yakni Soekarno dan Hatta. Mereka di tawan dan di buang oleh Belanda ke daerah Digul. Selanjutnya atas arahan presiden Soekarno, para petinggi republik ini kala itu, kembali membentuk pemerintahan darurat yang berada di Sumatera yang di pimpinan oleh Syafrudin Perwira Negara.

Kendati pesawat pesawat militer Belanda terus mengincar keberadaan radio rimba raya. Namun para pejuang republik yang setia pada republik ini tetap melanjutkan perjuangan. Mereka terdiri dari Kolonel Husien Yusup sebagai komandan divisi X berikut Jhon Lie dan para pejuang lainnya.

Lewat Radio rimba Raya inilah pemerintah darurat Republik Indonesia menyampaikan pesan pesan merdeka ke seluruh penjuru dunia. ” Indonesia masih ada, Indonesia merdeka, ini adalah radio Rimba Raya begitu petikan berita yang di bacakan dalam multi bahasa diantaranya bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Urdu, dan bahasa melayu.

Ternyata siaran dari Radio Rimba Raya terdengar hingga ke India dan Mesir. Selanjutnya pengakuan kedaulatan Indonesia terus mengalir dan sampai ke Liga Bangsa Bangsa atau sekarang lebih di kenal dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kemudian berkat diplomasi yang baik, Indonesia kembali mendapat kepercayaan dan pengakuan dunia sebagai negara yang berdaulat. Maka pupus lah harapan Belanda untuk menjajah Indonesia untuk yang kedua kalinya.

Baca Juga :  Bener Meriah Gelar Deklarasi Dukungan Prabowo Gibran.

Siaran radio rimba raya telah merubah opini dunia dan telah mematahkan propaganda Belanda yang ingin menjajah kembali Republik Indonesia. Teramat besar jasa dari radio Rimba Raya yang telah menyelamatkan bangsa ini dari antek antek asing yang ingin menjajah kembali Indonesia. Menutup penuturannya Hamdani juga menyampaikan, saat ini perangkat Radio Rimba Raya berada dan di Museum Kan di museum angkatan darat di kota Jogyakarta.

Pada kesempatan itu Hamdani juga membuka sesi tanya jawab bersama para murid berikut guru dari SD Negeri Bale Redelong untuk memperjelas sejarah dan keberadaan Radio Rimba Raya. Mengakhiri penuturannya Hamdani menyampaikan. Berbanggalah menjadi orang Bener Meriah. Karena dari Rimba belantara inilah pekikan kata merdeka dan pengakuan Indonesia masih ada di suarakan, Ujarnya. Menutup penuturannya Ia kembali berteriak Merdeka, yang di sambut ucapan yang sama dari murid murid SD Negeri Bale Redelong. Tutupnya.

Kepala SD Negeri Bale Redelong

Rahma Dewi S.Pd, kepada media ini mengatakan. Alhamdulillah anak anak sudah dapat memahami akan pentingnya sejarah yang ada di sekitarnya. Kita berharap dengan adanya kegiatan ini kedepan lebih meningkatkan kecintaannya kepada tanah air dan faham akan sejarah bangsa ini. Tandasnya.

 

Sementara itu kegiatan ini juga di inisiasi langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah melalui Bidang Kebudayaan.(Win)

Berita Terkait

Ketua Onto Rejo Bener Meriah Sesalkan Penundaan Pelantikan Gubernur Dan Wakil Gubernur Aceh
Gebyar Festival Lagu Dangdut 2025 Aceh Tengah Dan Bener Meriah
Indah Mayasary Dirikan Rumah Baca Telege Ilmu Kampung Uning Bersah
Yonif 114/SM Sabet Juara Umum Perlombaan Ton Ting dalam rangka HUT Infanteri ke-79 dan HUT Kodam IM ke-68
DPC Macan Asia Indonesia Bener Meriah, Siap Kawal Program Pemerintah Pusat Dan Daerah.
Ormas : DPC Macan Asia Indonesia, Ucapkan Selamat HUT Bener Meriah Ke 21 Tahun
Camat Syiah Utama Dan Sejumlah Reje Kampung Berjiarah Ke Makam Bener Meriah
Pengurus IGTKI Bener Meriah Priode 2024-2029 Terbentuk

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:42 WIB

Stop framing isu! Seleksi Kepala BPMA: Transparan, Profesional, dan Bebas Kepentingan

Selasa, 7 Januari 2025 - 19:18 WIB

𝗖𝗲𝗴𝗮𝗵 𝗧𝗲𝗿𝗼𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲, 𝗞𝗮𝗻𝘁𝗼𝗿 𝗪𝗶𝗹𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗛𝘂𝗸𝘂𝗺 𝗔𝗰𝗲𝗵 𝗦𝗲𝗽𝗮𝗸𝗮𝘁𝗶 𝗞𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗦𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗮𝘁𝗴𝗮𝘀𝘄𝗶𝗹 𝗗𝗲𝗻𝘀𝘂𝘀 𝟴𝟴

Selasa, 7 Januari 2025 - 17:02 WIB

Diskusi Kelistrikan Aceh: General Manager PLN Bertemu Ketua DPRA

Selasa, 7 Januari 2025 - 14:15 WIB

Aminullah/Lohan Juara Turnamen Tenis Antar Instansi Cup 2025

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:52 WIB

Ketua Komisi II DPRK Banda Aceh Dukung dan Apresiasi Layanan Call Center melalui WhatsApp dan Medsos Perumdam Tirta Daroy

Selasa, 7 Januari 2025 - 11:44 WIB

Hasballah Minta PLN Perhatikan Masalah Kelistrikan di Pulo Aceh Jelang Ramadhan

Senin, 6 Januari 2025 - 23:57 WIB

Selama 2024 Pengadilan Tinggi Banda Aceh menerbitkan 770 Putusan

Senin, 6 Januari 2025 - 22:19 WIB

Aceh Siap Tarik Investasi: PLN dan ketua Komisi III DPRA Kak IIN Pastikan Kelistrikan Stabil

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Diskusi Kelistrikan Aceh: General Manager PLN Bertemu Ketua DPRA

Selasa, 7 Jan 2025 - 17:02 WIB