MUI Imbau Masyarakat Utamakan Riset sebelum Memboikot Produk Terafiliasi Israel

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 15 April 2024 - 21:28 WIB

5029 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta  – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif melakukan riset sendiri.

“Stakeholder seperti pemerintah, Kementerian terkait dan lembaga non-struktural bisa ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin, dalam keterangan tertuluis yang diterima di Jakarta pada Senin (15/4/2024).

Dikatakannya, MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.

Sejalan dengan instruksi MUI, sebelumnya Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah membuat daftar 10 perusahaan multinasional yang direkomendasikan untuk diboikot.

“Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan.

Selain situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan link yang mendorong ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.

Baca Juga :  Terima SPDP Kasus Pemerasan Firli, Kejati DKI Siapkan Jaksa

BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan link untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel, termasuk  Danone, Coca Cola, Starbucks, dan McDonald’s, (Link: https://bdsmovement.net/news/turkish-group-calls-citizens-boycott-israeli-products).

Pengecekan produk-produk terafiliasi Israel saat ini sebetulnya sangat mudah. Sebagai contoh, konsumen pengguna telepon selular bisa mengecek keterkaitan perusahan global seperti Coca Cola, MacDonald’s dan Danone dengan Israel, via Aplikasi “No Thanks”.

Konsumen cukup mengetikkan nama merek produk di kotak Search. Maka, kalau menurut data produk tersebut terafiliasi dengan Israel, maka tulisan yang keluar adalah: “Produk ini ada di daftar boikot!”

Kalau masih kurang yakin dan mau tahu buktinya lebih lanjut, konsumen hanya tinggal klik tanda panah bertuliskan Open Proof (Pembuktian),  maka konsumen akan diarahkan ke  situs media di Israel atau berita terkait lainnya.

Pencarian produk boikot berdasarkan nama Merek, nama Produk, atau nomor Barcode itu juga bisa dilakukan dengan aplikasi Boycat.io. Kalau Barcode di produk sesuai dengan data di aplikasi Boycat, maka tulisan yang muncul adalah, “This product is not compliant with Boycott Apartheid (produk ini tidak sejalan dengan gerakan Boikot Apartheid).”

Meski demikian, upaya intimidasi terhadap situs-situs web dan aplikasi boikot produk pro-Israel juga terus berjalan. Aplikasi No Thanks pernah menghilang dari Google Play Store, karena di layar ada keterangan tertulis yang menyebutkan “produk di tangan Anda mendukung pembantaian anak-anak di Palestina”. Keterangan tertulis ini dianggap anti-Israel dan antisemit. Tapi, tulisan itu kini sudah dihilangkan dan No Thanks sudah bisa diunduh lagi.

Baca Juga :  Satgas TPPU Optimistis Transaksi Janggal Impor Emas Diproses Hukum

Intimidasi yang sama terjadi pada aplikasi bernama “DisOccupied”. Aplikasi ini  belakangan popular jadi rujukan boikot produk pro-Israel.

Meski situs web Disoccupied.com masih bisa dibuka, namun aplikasinya di Google Play Store kini menghilang dan belum muncul lagi. Agaknya, pihak-pihak terkait kepentingan Israel tidak suka dan menekan Google untuk memberangus aplikasi pendukung perjuangan Palestina di Google Play Store.

Belum lama ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto menyampaikan alasan pentingnya gerakan boikot produk-produk terafiliasi Israel.

Prof Sudarnoto mengatakan, MUI menyerukan aksi boikot untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.

“Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena itu dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,” kata Prof Sudarnoto di Aula Buya Hamka. (IP)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Silaturahmi dengan MUI Pusat, PGSI Pastikan Pendeta Gilbert Telah Dimaafkan
Program Pendidikan Siswa Qur’ani Mencetak Polwan Berprestasi dengan Keagamaan Kuat
Bungul! Sekjen PWI Laporkan Dewan Kehormatan PWI ke Dewan Kehormatan PWI
MK Tolak Permohonan Sengketa Pilpres Pasangan 01 dan 03
LIVE | MK Bacakan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024
KPU: Hasil Pemilu 2024 tak akan Dibatalkan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Terpadu Pemberantasan Judi Online
PWI Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Ditegur Keras, Ini Jawaban Dewan Kehormatan

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 19:55 WIB

IAI Almuslim Aceh Harapkan Bantuan Presiden Terkait Pembangunan Rusunawa

Kamis, 18 April 2024 - 02:32 WIB

Wapres Persiraja Pastikan Seremonial Pembukaan Dilangsukan Besok

Sabtu, 13 April 2024 - 23:05 WIB

Mesin Pilkada Bireuen Mulai Memanas

Sabtu, 13 April 2024 - 22:45 WIB

Iran Kelihatan Belum Siap Hadapi Israel?

Kamis, 11 April 2024 - 18:21 WIB

Pemuda Bireuen Gelar Silaturrahmi Akbar

Selasa, 2 April 2024 - 04:26 WIB

Pemuda HKTI Bireuen Sampaikan Harapan Kepada Kadis Pertanian Untuk Pengembangan Sektor Pertanian Yang Berkelanjutan.

Sabtu, 30 Maret 2024 - 21:27 WIB

Ini Kata Polisi Soal Video Pemasangan Bendera Bulan Bintang di Polsek Samalanga

Rabu, 27 Maret 2024 - 03:45 WIB

Pilkada Bireuen: Sosok H Mukhlis dan Ayah Fud Pontensi Besar Bersanding

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Darwis Calon Jamaah Haji Termuda Di Nagan Raya Tahun 2024

Selasa, 30 Apr 2024 - 18:37 WIB

NAGAN RAYA

Selasa, 30 Apr 2024 - 18:34 WIB

NAGAN RAYA

Ali Sadikin Dukung Program Tepung Tawari Desa Usai Panen Padi.

Selasa, 30 Apr 2024 - 13:59 WIB