Banda Aceh – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal, secara resmi meluncurkan program makan bergizi gratis di beberapa sekolah di Banda Aceh pada Senin, 6 Januari 2025.
Program ini bertujuan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa, serta memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung proses belajar mereka.
Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi masalah gizi buruk di kalangan pelajar.
Program makan bergizi gratis yang diluncurkan oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal, pada 6 Januari 2025, merupakan bagian dari arahan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat.
Inisiatif ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak dan mendukung tumbuh kembang mereka, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia.
Pada tahap perdana, sebanyak 3.478 porsi makanan bergizi dibagikan kepada siswa di beberapa sekolah di Banda Aceh. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari 5 Taman Kanak-Kanak (TK), 6 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pembagian makanan bergizi ini merupakan langkah awal dalam implementasi program yang bertujuan memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi yang baik, mendukung kesehatan mereka, serta meningkatkan konsentrasi dan kinerja belajar di sekolah.
Selain menyasar siswa, program makan bergizi gratis ini juga diperluas untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di dua gampong, yaitu Gampong Doi dan Gampong Lambhuk, dengan total 300 porsi.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelompok rentan tersebut mendapatkan asupan gizi yang optimal, mendukung kesehatan ibu dan anak, serta mengurangi risiko stunting dan masalah gizi lainnya.
Program ini merupakan bagian dari upaya lebih luas dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat di Banda Aceh.
“Program ini merupakan percontohan yang nantinya akan terus diperluas. Hari ini, kami memastikan sebanyak 3.478 porsi telah disiapkan dan didistribusikan sesuai kebutuhan,” ujar Almuniza Kamal.
Almuniza berharap program makan bergizi gratis ini dapat memberikan manfaat langsung bagi siswa serta masyarakat di Banda Aceh, dan menjadi model yang dapat diterapkan di wilayah lain untuk meningkatkan pemenuhan gizi secara lebih luas.
Untuk hari pertama, menu makanan yang disajikan meliputi nasi, lauk, sayur, dan buah, yang dirancang berdasarkan standar pemenuhan gizi.
Almuniza Kamal menegaskan bahwa proses distribusi makanan diawasi ketat untuk memastikan makanan sampai kepada penerima manfaat secara tepat waktu dan sesuai porsi.
Pengawasan yang cermat ini bertujuan agar program dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang maksimal bagi kesehatan siswa, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang menjadi target penerima manfaat.
Terkait pengawasan, Almuniza Kamal juga menyampaikan bahwa pihak sekolah dapat mengajukan keluhan langsung ke dapur penyedia jika terjadi keterlambatan atau kendala dalam distribusi makanan.
Dengan adanya saluran komunikasi langsung ini, diharapkan setiap masalah dapat segera ditangani, memastikan kelancaran program, dan memastikan bahwa semua penerima manfaat menerima makanan bergizi sesuai dengan waktu dan porsi yang telah ditentukan.
“Apabila keluhan belum terselesaikan, laporan dapat disampaikan melalui Dinas Pendidikan hingga kepada kami secara berjenjang,” tambah Almuniza Kamal.
Dengan mekanisme pelaporan yang jelas ini, diharapkan setiap permasalahan dapat diselesaikan secara cepat dan tepat, sehingga program makan bergizi gratis dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Sebagai pendukung operasional program, dapur utama untuk memasak dan mendistribusikan makanan ditempatkan di kawasan Lambhuk.
Saat ini, dapur tersebut melibatkan 48 tenaga kerja, termasuk ibu-ibu dari komunitas setempat. Dengan melibatkan warga lokal, program ini tidak hanya mendukung pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan peluang kerja dan memberdayakan masyarakat sekitar dalam menjalankan inisiatif sosial yang bermanfaat.