BANDA ACEH | Lembaga Pengelola Hutan (LPHK) Pining, yang beroperasi di bawah naungan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA), terus menunjukkan kiprah positifnya dalam bidang lingkungan. Dalam Pekan Raya Leuser 2024 yang berlangsung pada 3–9 Desember di pusat Provinsi Aceh, LPHK Pining tampil memukau dengan kontribusi budaya yang mengesankan dan membangun reputasinya sebagai mitra strategis dalam pelestarian lingkungan.
Perhelatan yang dibuka langsung oleh Isteri Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Ny. Safriati Safrizal, menjadi momen penting bagi HAKA untuk menggandeng berbagai pihak dalam upaya konservasi ekosistem Leuser. LPHK Pining, di bawah kepemimpinan Heriman sebagai Wakil Ketua, turut ambil bagian melalui penampilan Tari Saman yang berhasil memukau para undangan, baik di Hotel Rasamala sebelum grand opening maupun di Museum Tsunami pada pembukaan panggung kreasi.
“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh HAKA melalui Bang Musrafiyan kepada LPHK Pining untuk ikut berperan langsung dalam Pekan Raya ini,” ujar Heriman saat diwawancarai oleh media. “Pekan Raya Leuser ini sangat megah, dengan pelaksanaan di berbagai tempat strategis, mulai dari kampus Unsyiah, Hotel Rasamala, hingga Museum Tsunami. Selain itu, kehadiran tokoh-tokoh besar di bidang konservasi menambah nilai dan wawasan dalam acara ini.”
Tokoh-tokoh yang dimaksud Heriman mencakup nama-nama besar seperti Dr. Ian Singleton (Head of Conservation, PT. Orangutan Haven), Mike Griffiths (Ekolog dan Konservasionis), Rudi Putra (Senior Advisor Forum Konservasi Leuser), hingga Prof. Dr. Syaukani (Ahli Rayap dan Peneliti). Keterlibatan komunitas lokal, LSM, dan Forum Pawang Aceh juga semakin menguatkan semangat kolaborasi yang diusung dalam acara tersebut.
Heriman juga mengungkapkan bahwa keikutsertaan LPHK Pining di acara ini merupakan pengalaman istimewa bagi masyarakat Pining. “Tentunya ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Selain bangga menjadi bagian dari HAKA, kami juga melihat banyak peluang baru untuk meningkatkan kontribusi kami di bidang lingkungan,” paparnya. Ia menambahkan bahwa HAKA telah merencanakan beberapa program strategis untuk mendukung LPHK Pining, seperti pembangunan Balai Adat dan penggarapan lahan pembibitan.
Kehadiran LPHK Pining di Pekan Raya Leuser tidak hanya memperkuat peran lembaga tersebut dalam konservasi lingkungan, tetapi juga mempromosikan budaya lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari pelestarian ekosistem. Dedikasi Heriman dan timnya membuktikan bahwa upaya pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan penguatan identitas budaya lokal.
Dengan langkah yang semakin mantap, LPHK Pining diharapkan terus berperan aktif dalam upaya pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai lembaga yang konsisten dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Aceh.