Aceh Singkil, 14 Januari 2024 – Dalam sebuah pertemuan yang penuh haru dan ketulusan, Wanhar Lingga dan rekan-rekan wartawan Aceh Singkil akhirnya saling memaafkan. Pertemuan ini berlangsung di sebuah kafe di Lae Butar Gunung Meriah pada Selasa sore yang tenang, membawa angin perdamaian yang dinantikan.
Di tengah diskusi yang penuh dengan kejujuran, Wanhar Lingga menyampaikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya. Dengan nada penuh persahabtan. Ia mengungkapkan permohonan maafnya atas isi pidato saat perayaan desa budaya Tanjung Mas pada 27 Desember 2024 yang lalu. “Saya meminta maaf jika ada teman-teman wartawan yang merasa tersakiti atau tersinggung dengan pidato saya,” ujar Wanhar Lingga dengan tulus.
“Saya sudah mencoba menjelaskan setelah pidato selesai, bahwa maksud saya adalah oknum wartawan, bukan seluruhnya,” tambahnya. “Hari ini, saya sekali lagi menyampaikan permohonan maaf saya jika ada yang merasa tersinggung atau tersakiti.”
Di sisi lain, Ramli Manik, selaku pelapor dan beberapa media yang hadir, menyambut baik permintaan maaf tersebut. “Allah saja Maha Pemberi Maaf, kita juga sebagai sesama saudara harus bisa memaafkan. Apalagi, adinda Wanhar ini adalah saudara kita,” kata Ramli dengan suara yang penuh kehangatan.
Tidak hanya itu, Ramli Manik yang dikenal sebagai salah satu wartawan senior di Aceh Singkil, juga mengambil langkah besar dengan menyampaikan kepada Kapolres Aceh Singkil dan Kasat Reskrim untuk menghentikan pengaduan mereka. “Hari ini, saya meminta untuk menghentikan pengaduan kami,” ungkap Ramli, menunjukkan sikap yang penuh kedewasaan dan persaudaraan.