Banda Aceh – PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di provinsi Aceh. Komitmen tersebut ditunjukan dengan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada UMKM.
Salah satunya adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM Ban Keumang yang merupakan binaan PLN UID Aceh yang mendapatkan bantuan modal dari program kemitraan.
Khalidah, Ketua UMKM Ban Keumang mengatakan bahwa sudah dibina oleh PLN Aceh sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang produk souvernir khas Aceh. UMKM Ban Keumang sendiri menjual banyak sekali produk souvernir khas Aceh seperti payung pengantin, border baju pengantin, sirih pengantin, souvernir perkawinan, gelas hias, toples hias, daur ulang bunga dari limbah plastik, pelepah pinang dan bungkus kopi sachet yang dijadikan kerajinan tas, pakaian anak-anak dan pakaian wanita, serta makanan dan masakan khas Aceh dan Nasional.
“Bahkan produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Ban Keumang sudah pernah dikirimkan ke negeri tetangga Malaysia,” ujarnya disela-sela kunjungan Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sinthya Roesly ke Aceh untuk mengikuti acara Go Live Ceremony Centralized Payment Wave 3 dan Srikandi Menyapa.
Jumlah souvernir yang sudah diproduksi dan jumlah tenaga kerja UMKM Ban Keumang juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah produksi di tahun 2018 mencapai 560 pcs produk dengan total 3 orang pekerja perempuan dan di tahun 2022 jumlah produksi meningkat drastis mencapai 2760 pcs produk dan mengalami penambahan tenaga kerja sebanyak 7 orang pekerja perempuan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada PLN karena bantuan yang sudah diberikan, omset yang sebelumnya berkisar 5-6 juta sebulan mengalami peningkatan 15-20 juta sebulan,” ujar Khalidah.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sinthya Roesly yang membeli souvernir khas Aceh di UMKM Ban Keumang mengatakan bahwa program kemitraan ini sendiri merupakan tanggung jawab sosial yang diberikan oleh PLN Peduli dengan harapan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Melalui program kemitraan ini, PLN sendiri berharap dapat membantu UMKM di Aceh agar bisa berkembang dan bersaing dengan produk lainnya. Harapan terbesarnya adalah dapat memutar roda perekonomian keluarga, menggali potensi sumber daya manusia, dan dapat membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Bantuan yang sudah diberikan oleh PLN UID Aceh berupa peralatan untuk perlengkapan pelaminan seperti tirai pelaminan, baju adat, kursi pelaminan, dan bunga untuk dekorasi.
General Manager PLN UID Aceh juga ikut serta mendampingi dan mengatakan bahwa UMKM adalah ujung tombak fondasi ekonomi kita dan mereka tidak mungkin bisa dilepas sendiri. Karena itu, BUMN fokus untuk melakukan kerja sama dengan semua kementerian dan pemerintah daerah dalam hal pembiayaan, pembinaan, dan menciptakan pasar.
“PLN akan terus melanjutkan komitmennya untuk mengembangkan UMKM yang bertujuan untuk melakukan peningkatan produktivitas masyarakat. Upaya PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya. (HS)