Banda Aceh – Kadisnakermobduk Aceh, Akmil Husen, SE, M. Si bersama12 SKPA lain di Lingkungan Pemerintah Aceh, Rabu, 18 Desember 2024 menerima penghargaan Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2024 di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligo Gubernur Aceh, dengan kategori Sangat Inovatif. Penghargaan yang diberikan oleh Pj. Gubernur Aceh tersebut dilakukan setelah Dewan Juri melakukan seleksi terhadap 94 inovasi yang di daftarkan dari seluruh SKPA.
Dari jumlah inovasi tersebut kemudian 23 Inovasi terpilih untuk diseleksi melalui presentasi oleh masing-masing SKPA. Untuk Disnakermobduk Aceh, inovasi yang diajukan adalah Pembentukan Pos Layanan Konsultasi dan Pengaduan Perselisihan Hubungan Industrial di seluruh Kabupaten/Kota se Aceh. Pos layanan tersebut dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah para pelaku Hubungan Industrial melakukan konsultasi dan mendapatkan informasi tentang Peraturan-peraturan Hubungan industrial serta hak dan kewajiban masing-masing pihak, baik pekerja maupun pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anugerah Inovasi Aceh 2024 merupakan wadah penghargaan bagi individu, kelompok, dan organisasi yang telah memberikan kontribusi nyata melalui berbagai inovasi di bidang strategis, seperti teknologi, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan wilayah secara berkelanjutan.
Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada para inovator yang telah berkontribusi bagi kemajuan Aceh. “Inovasi adalah motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, kita dapat menciptakan solusi yang tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial serta pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana,” ujar Safrizal.
Ia juga menekankan tiga poin utama dalam mendorong inovasi yaitu pendekatan integral, di mana inovasi tidak selalu berorientasi pada teknologi canggih, tetapi menjadikan teknologi sebagai pendukung utama. Kemudian Fokus pada pengembangan sumber daya manusia (brainware), selain perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), serta Inovasi sebagai nafas utama pemerintahan, demi menghadirkan layanan publik yang berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama, kadisnakermobduk Aceh juga menyampaikan apresiasi atas tema yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Aceh di era modern. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan solusi inovatif yang berdampak nyata.
“Transformasi ekonomi, sosial, dan kewilayahan harus dilakukan secara terpadu. Saya yakin, melalui inovasi, Aceh dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mengangkat perekonomian tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan pengelolaan wilayah secara cerdas,” ujar Akmil.
Acara ini diharapkan terus memotivasi masyarakat Aceh untuk melahirkan inovasi-inovasi baru yang membawa perubahan positif bagi kemajuan Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.