ACEH TENGAH, BARANEWS | Silaturahmi Kite Gayo (SKG) menyusun pengurus. “Mengingat banyaknya informasi penting yang disampaikan anggota dan tujuh kegiatan yang sudah diadakan SKG, banyak yang mesti dibahas dan ditindaklanjuti. Karenanya, selaku inisiator, terpikir untuk menyusun pengurus sederhana, mulai dari ketua, sekretaris, dan bendahara,” kata Mustafa Alamy, Kamis (25/1/2024).
Pembembentukan pengurus SKG itu, jelas Mustafa Alamy, bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan SKG pada masa-masa mendatang. “Ketua, saya sendiri. Sekretaris, Yusradi Usman al-Gayoni, dan bendahara Nurul Maulida Fitri, salah satu admin grup SKG. Tanggal 17 Januari 2024 yang lalu, sudah diumumkan di group. Meski saat ini berada di London, Inggris, kita berharap, Yusradi bisa terus berbagi informasi, pemikiran-pemikiran, dan ikut membantu kemajuan orang Gayo dan tanoh tembuni,” sebutnya.
Dilanjutkan Mustafa Alamy, setahun group WA SKG terbentuk, ada 1024 anggota group, orang Gayo yang ada di Gayo, berbagai daerah di Indoenesia, dan luar negeri. “Selain mengadakan delapan kegiatan diskusi terkait Gayo yang diadakan secara daring, satu tahun ini, SKG juga menggerakkan kegiatan sosial. Ada warga kita yang berobat, kegitan donasi digerakkan di group. Termasuk, membantu saudara kita di Palestina,” sebut Mustafa Alamy.
Secara terpisah, Bendahara Silaturahmi Kite Gayo, Nurul Maulida Fitri, mengungkapkan, akan menyelenggarakan kegiatan kesembilan SKG, diskusi seri 3 “Gayo Maju, Belajar dari Negara Maju.” “Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari dua diskusi Gayo Maju, Belajar dari Negara Maju sebelumnya. Pembahasan pertama lebih ke pengantar. Dari diskusi pertama, fokusnya lebih ke pendidikan. Makanya, seri kedua, difokuskan pada persoalan pendidikan. Diskusi seri tiga, difokuskan lagi ke kabupaten di Gayo-Alas. Bagaimana daerah Gayo-Alas menyiapkan sumber daya manusia (SDM) jangka panjang, belajar dari negara maju, mendalami hal-hal penting dari dua diskusi sebelumnya. Tahap awal, Aceh Tengah, lalu Gayo Lues. Setelah itu, Bener Meriah dan terakhir Aceh Tenggara,” tutup Nurul.