Bener Meriah Baranewsaceh.co Nama besar Tangsaran Bidin sebagai salah satu objek wisata yang di harapkan menjadi sebuah magnet yang dapat menarik arus wisatawan ke kabupaten Bener Meriah. “Surga tersembunyi” itulah sebutannya. seiring berhasilnya objek wisata ini meraih juara 1 (satu) dalam anugrah pesona Indonesia taun 2019. Namun sangat di sayangkan akses Jalan menuju lokasi air terjun Tensaran Bidin tak seindah yang di bayangkan.
Sadar akan hal tersebut. Nasip (48) kepala desa Tensaran Bidin terus berupaya untuk mencari celah, agar objek wisata ini dapat di kunjungi oleh siapapun. Berbagai upaya terus di lakukan mulai dari pembebasan lahan yang terhubung dengan Tusam Hutani Lestari (THL) hingga akses jalan mulai dibuka secara manual.
Ketua pemuda desa setempat Romi Sopian (25) kepada media ini menyampaikan. Rabu (10/07/2024).
“Tak ada pilihan lain selain melakukan gotong royong bersama guna membuka jalan Eko wisata menuju lokasi Air terjun Tensaran Bidin. Kasihan para pengunjung yang terus membludak apalagi saat hari libur. Namun sangat di sayangkan hal tersebut tidak di sahuti dengan tersedianya akses jalan menuju lokasi. Ucapnya.
Mengingat pentingnya akses jalan menuju lokasi air terjun Tensaran Bidin, maka kami pemuda setempat beserta aparatur desa dan masyarakat melakukan gotong royong bersama secara manual, dan ini murni inisiatif kami sendiri. Ujarnya. Lalu di mana peranan dinas pariwisata Bener Meriah ? Apakah sudah adakah plot anggaran untuk membuka akses jalan Eko wisata menuju lokasi air terjun Tansaran Bidin.
Kadis Pariwisata Bener Meriah Drh Sopyan saat di hubungi media ini mengatakan. ” Hal yang menyulitkan bagi kami pemerintah untuk mengucurkan anggaran untuk menata lokasi air terjun Tensaran Bidin adalah. Lokasinya air terjun tersebut berada dalam kawasan hutan lindung. “Kalaulah sudah ada kesepakatan dan penurunan status hutan melalui desa setempat. Kita akan melakukan surve, agar akses jalan wisata menuju lokasi air terjun Tensaran Bidin dapat dianggarkan. Ketusnya.
Menurut Sofyan selama ini status hutan itu yang belum di turunkan dan itu yang menjadi kendala selama ini. Kita akan berkomunikasi dengan aparat desa setempat untuk menindak lanjuti upaya yang telah di lakukan oleh pemuda dan masyarakat setempat. Kedepan kita berharap objek wisata Surga tersembunyi ini dapat di kunjungi masyarakat luas. Sehingga pemuda setempat dapat di berdayakan seperti objek objek wisata lainnya. Pungkasnya. (Win).