BANDA ACEH – Tenaga Kontrak dan Rakyat Aceh semakin hari terlihat semakin kesal dengan tingkah Ketua DPRA dan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) yang dinilai sengaja menghambat proses pengesahan APBA hingga membuat program pembangunan Aceh tak bisa berjalan dan gaji tenaga kontrak Pemerintah Aceh selama tiga bulan tak dibayarkan.
Kekesalan tenaga kontrak dan berbagai elemen rakyat Aceh itu terlihat dituangkan dalam bentuk spanduk yang bertebaran di berbagai titik di Kota Banda Aceh, Minggu 3 Maret 2024 dini hari. Dalam spanduk tersebut masyarakat meminta agar Presiden mencopot Sekda Aceh yang juga ketua Tim TAPA bahkan meminta Ketua DPA Partai Aceh Muzakir Manaf( Mualem) mengganti ketua DPRA. Kedua pejabat teras Aceh ini diduga sebagai dalang yang menyebabkan keterlambatan pengesahan dan realisasi APBA tahun anggaran 2024.
“Ketua TAPA dan Ketua DPRA Bermain Mata dalam Pengesahan APBA. Tenaga Kontrak dan Rakyat Aceh Jadi Korbannya. #Dukung Presiden Copot Sekda Aceh,” tulis spanduk dari Gerakan Rakyat Aceh Menggugat (GeRAM) spanduk yang terpajang seberang gedung DPRA sejak, Sabtu malam, 2 Maret 2024.
Tak jauh dari situ, masih di kawasan depan DPRA juga terdapat spanduk lainnya bersorak warna Partai Aceh bertuliskan : “Selamatkan APBA Ganti Ketua DPRA, Ganti Sekda”. Spanduk itu berasal dari Gerakan Aneuk Syuhada Meudaulat.
Bahkan, di Simpang BPKP spanduk bercorak warna Partai Aceh yang katanya berasal dari Kesatuan Pemuda Aceh (KPA) juga terlihat. Spanduk itu berisikan tulisan “Rakyat Sudah Muak dengan Drama APBA, Ganti Ketua TAPA. #Copot Sekda”.
-Anggaran Siluman Disebut Sebagai Penyebab Mandegnya APBA
Salah satu penyebab utama mandegnya pengesahan APBA tahun anggaran 2024 disebut-sebut karena tidak ditampungnya anggaran siluman yang disebut-sebut ‘tambahan pokir’ dalam dokumen rasionalisasi APBA 2024 hasil evaluasi Kemendagri.
“APBA Masih Berpolemik Karena Memaksakan Anggaran Siluman, Rakyat dan Tenaga Kontrak Dibuat Sekarat. Sekda Aceh yang menjabat Ketua TAPA Tak Ada I’tikad Baik untuk Aceh. #Dukung Presiden RI Copot Sekda Aceh,” tulis spanduk dari Gerakan Peduli Tenaga Kontrak Aceh yang terpajang di seberang Kantor Dinas Syariat Islam Aceh.
Di seberang kantor Gubernur Aceh spanduk lainnya juga terpasang dengan tulisan :”Dulu nama anggaran silumannya Appendiks, Kali Ini Judulnya Pokir Tambahan DPRA.. Ada-ada saja Cara Merampok APBA. #Copot Ketua TAPA.” Spanduk itu bertuliskan dari Asosiasi Rakyat Jelata.
– Desakan Mualem Ganti Ketua DPRA Turut Disuarakan
Tak hanya sebatas permintaan copot Bustami Hamzah dari jabatan Sekda Aceh dan Ketua TAPA yang disuarakan, bahkan berbagai elemen masyarakat juga meminta Mualem untuk mengganti Ketua DPRA.
Dalam spanduk yang terpampang di kawasan Lampineung bertuliskan dari Haba Tenaga Kontrak Nanggroe dituliskan : “Awak Pak Dewan Mangat, Gaji Raya Pokir Milyaran Dilikeu Mata.
Kamoe Tenaga Kontrak Trok Uroe Nyoe Gaji Hana, Makmeugang Ka Dilkeu Mata. #Sahkan Laju APBA atau Copot Ketua DPRA.”
Spanduk berisikan pertanyaan menarik sekaligus jawabannya juga terlihat terpasang tak jauh dari lokasi tersebut. Dalam spanduk dari Solidaritas Tenaga Kontrak Aceh itu ditulis : “Tahukah Anda Peran Ketua Dewan Dalam Meningkatkan Angka Perceraian dan Konflik Rumah Tangga di Aceh? Memperlambat pengesahan APBA agar tenaga kontrak tak dibayar gajinya, sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga”.
Masih di kawasan Lampineung, spanduk dari Gerakan Petani Bineh Gle juga menarik perhatian. Di dalam spanduk itu dituliskan : Dimanakah Hati Nurani Wakil Rakyat memperlambat pengesahan APBA hingga rumah duafa dan program kerakyatan lainnya tak bisa dilaksanakan, peningkatan layanan kesehatan tak bisa ditingkatkan….#Kamoe Sajan Mualem, Gantoe Ketua DPRA.”
Bahkan sentilan lainnya juga terlihat di dalam spanduk di kawasan Kantor Gubernur Aceh. Spanduk dari Suara Generasi Syuhada Aceh itu memuat tulisan : “Sigohlom Menjabat Peubloe UUPA
Kaleuh Jeut ke Dewan, Meudakwa Sabee urusan Pokir Semata
Yang Dipikee Tok Fee dan Laba, Rakyat Rugoe Hana Dikira. #Dukung Mualem, Copot Ketua DPRA”.
Masih di kawasan tak jauh dari Kantor Gubernur Aceh, sebuah spanduk terpajang bertulisan “Pengesahan APBA 2024 Lagee Preh Boh Ara Hanyot. Karap Trok Buleuen Puasa Mantong Meusangkot. Tenaga Kontrak Watee Makmeugang Bek Untuk Bloe Sie, Hana Peng Pi untuk Bloe Ungkoet. #Dukung Mualem Copot Ketua DPRA.” Spanduk itu bertuliskan dari Suara Hatee Aneuk Kontrak.
Spanduk lainnya yang meminta pergantian Ketua DPRA juga terpasang di depan Kantor Dinas Syariat Islam Aceh. Spanduk itu memuat tulisan : “Pokir Siluman Dirasionalisasikan, Pengesahan APBA Ditahan. Ketua Dewan Tidak Mau Teken, Rakyat yang Jadi Korban. #Kami Dukung Mualem Ganti Ketua DPRA.” Demikian ditulis spanduk yang berasal dari Koalisi Mahasiswa Aceh Bermartabat.
“Mau Tau Kenapa Aceh Termiskin? POKIR Harus Banyak, APBA Molor Disahkan, Dewan Terlalu Hobi Memperlambat Program Pembangunan,” tulis spanduk lainnya dari Gerakan Milenial Peduli Nanggroe.
(DL)