Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Pendidikan Yang Berkualitas

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 29 November 2023 - 11:43 WIB

50613 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh :

Dina Atika dan widya Ananda Fitriani

Prodi : Ekonomi syariah,  IAIN Langsa

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara sistematis dan sadar untuki mengembangkan potensi individu, dengan pendidikan dapat mempersiapkan diri setiap individu dalam kemampuannya untuk berperan dalam suatu lingkungan masyarakat (Pratomo, Imam Catur. & Herlambang, 2021). Sejalan dengan pendapat (Darman, 2017)pendidikan untuk seseorang itu sangatlah penting, dengan pendidikan dapat menghasilkan manusia yang cerdas secara intelektual dan dapat berpikir secara saintifik serta mampu mengembangkan sifat spiritualnya.

Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi topik yang terus dibicarakan dalam profesi pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan upaya yang harus terus dilakukan untuk mencapai mutu dan relevansi pendidikan yang harus dimiliki.

Kemajuan suatu negara tentu memerlukan pendidikan yang berkualitas, pendidikan tidak hanya menjadi “agen perubahan” bagi generasi muda penerus negara, namun juga harus menjadi “produsen” negara. Pendidikan yang menjadi tolak ukur bukan sekedar pendidikan formal, namun pendidikan yang mampu mengubah mentalitas dan cara pandang anak cucu penerus bangsa di masa depan. Inovasi dan pendidikan yang berkualitas akan mendorong kreativitas manusia, khususnya generasi muda, dan mengasah rasa ingin tahu mereka sebagai agen inovasi, yang akan berperan penting di masa depan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan hasil laporan UNESCO, Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama internasional dalam hal kualitas pendidikan. 64 dari 120 negara. Sedangkan menurut Indeks Pembangunan Pendidikan, Indonesia berada pada peringkat 57 dari 115 negara pada tahun 2015. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menempati peringkat ke-11, kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Sustainable Development Indonesia menerapkan program Development Goals (SDG) yang bertujuan untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan (Humaida et al., 2020). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan Tujuan Pembangunan Milenium atau kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium dan melibatkan negara-negara yang lebih maju, berkembang, dan kurang berkembang

Tugas pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah menjamin mutu pendidikan di Indonesia merata dan setiap daerah mempunyai kualitas yang sama dengan daerah lainnya. Setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas masing-masing dan perlu menjadi tolak ukur keberhasilan pemerataan pendidikan (Alifah, 2021). Kearifan dan karakter lokal menjadi kunci keberhasilan dan keunikan pendidikan Indonesia. Melalui kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah, Indonesia diharapkan menjadi pemimpin dalam mewujudkan pendidikan yang berorientasi global dan berbasis kearifan lokal. Pembelajaran terpadu dengan mulok (muatan lokal) dapat memudahkan siswa dalam mencerna materi pembelajaran melalui lingkungan sekitarnya (Asriati, 2012). Bila  dibanding  menggunakan  negera maju  yang  lain,  kualitas  pembelajaran  di  Indonesia  terkategori  masih rendah, karena belum menggapai mutu yang optimal, dan  tujuan pendidikan sebelumnya juga belum tercapai (Kadi  et  al.,  2017).  perihal  tadi  ditimbulkan  oleh  keterbatasan  pada  penyesuaian  pertumbuhan  ilmu pengetahuan  serta  teknologi,  serta  sosial,  ekonomi,  budaya,  serta  rakyat.

Pada upaya tingkatkan mutu pembelajaran di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan serta menyusun sebagian acara pada tingkatkan mutu pendidikian pada upaya menggapai program yang diturunkan oleh PBB yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana dalam usaha tesebut ada sebagian acara yg  dirintis  oleh  pemerintah  pada  menggapai  target  asal  SDGs  tadi  sampai  2030.  Latar  belakang diciptakannya SDGs yaitu buat menciptakan masa depan yg lebih baik bagi seluruh global tanpa terkecuali. contohnya yaitu menghapuskan tindakan subordinat pada pengentasan kemiskinan, mejaga lingkungan agar tetap terawat, serta pendidikan yang merata (Juniadi, 2021).program tersebut merupakan SATAP (Satu Atap),  program  SM3T  (Sarjana  Mendidik  di  wilayah terdepan  terluar  tertinggal,  dan program Indonesia mengajar Calistung (baca, tulis, hitung) yg akan dibahas dalam sebagian poin yg sudah jabarkan:

  1. program SATAP (Satu Atap) program manajemen  berbasis  sekolah  yang  di  implementasikan  disekolah  Satu  Atap  (SATAP)  adalah program yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan buat kanak-kanak yg  kurang beruntung ataupun kurang sanggup untuk mampu mengecap  pembelajaran  dasar artinya  sekolah  dasar maupun  sekolah  menengah    Tujuan universal  program ini  ialah  memesatkan  penyelesaian belajar pembelajaran bawah 9 tahun serta tingkatkan kualitas pembelajaran bawah. sebaliknya tujuan khususnya yaitu: Memperluas layanan pembelajaran bawah ataupun tingkatkan energi tampung Sekolah Menengah Pertama pada wilayah terpencil, terpencar serta  terisolir  untuk mendukung  tercapainya  penyelesaian  normal  pembelajaran  bawah  9 tahun. Mendekatkan SMP dengan Sekolah Dasar pendukungnya, dan  membagikan peluang dan  kesempatan untuk anak meneruskan pendidikannya, dan  menaikkan partisipasi masyarakat.UNICEF juga saat ini sedang melakukan program SATAP yg beredar di 120 sekolah di segala Tanah Papua pada pencapain Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini merupakan program kerja sama antara  UNICEF  dan   Pemerintah  Indonesia  selama  2011-2015  yg  dibiayai  oleh  Kementerian  Luar  Negara serta Perdagangan dari Pemerintah Implementasi SDGs dalam pembelajaran pada Papua. Tujuannya adalah untuk menguji efisien dan  pendekatan yg berkepanjangan buat tingkatkan hasil belajar keaksaraan pada kelas dini. Ini hendak menolong membentuk area  belajar yg lebih baik di mana kanak-kanak senantiasa  dan  sukses dalam riset mereka
  2. program SM3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan Terluar Tertinggal)program SM3T adalah program yg dicetuskan sang Kemenristek Dikti dimana acara ini diselaraskan menggunakan program Profesi pengajar (PPG), sebab PPG hendak pribadi oleh masing-masing partisipan SM3T selaku bonus dedikasi pada menolong mencerdaskan kehidupan pada wilayah terdepan,terluar, tertinggal. tidak hanya mendidik didalam dikelas, pengajar-guru asal SM3T ini juga membuka kelas calistung selesainya jam pelajaran terselesaikan serta kelas calistung diadakan di mess maupun rumah pribadi asal guru SM3T tersebut.dalam perihal ini, kerja keras energi pendidik sebagai tombak utama dalam mencerdaskan kehidupan di daerah pelosok serta jadi aktor asal pembelajaran bermutu buat warga pada menggapai Sustainable Development Goals.menggunakan  keahlian  akademis yang  ada pada  guru-guru SM3T diperlukan  membagikan  pengetahuan baru buat warga  itu sendiri, bukan cuma pembelajaran resmi juga akademis bisa pada ajarkan sang pengajar-guru ini melainkan pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari semacam mengarahkan perihal pemakaian sabun, pasta gigi, beternak, pertanian dan  bermacam berbagai keahlian yg lain yg mampu di bagikan pada warga  didaerah pelosok paling utama yang didaerah pegunungan yang mana sangat jauh dari kata sejahtera.
  3. program Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung)Calistung ialah akronim asal membaca, menulis, dan berhitung yg mana calistung artinya bawah strata orang  bisa  memahami  huruf  serta    Banyak ahli  menyangka  pentingya  calistung  buat  memudahkan komunikasi  dalam  wujud  baca,  tulis,  dan   angka  ditimbulkan  calistung  ini  lebih  banyak  diperoleh  pada pembelajaran resmi.

Berita Terkait

FKIP USM Sukses Gelar Yudisium, 46 Lulusan Siap Masuk Dunia Profesional
DAMPAK TAYANGAN TELEVISI TERHADAP POLA PIKIR MASYARAKAT: EDUKASI ATAU SENSASI?
DAMPAK MEDIA BARU TERHADAP ETIKA ANAK MUDA
USM Sukses Selenggarakan Simposium Internasional tentang Sejarah dan Budaya Pasca-Tsunami
Wakil Rektor USM Ajak Civitas Akademika Terlibat Aktif dalam Mewujudkan Visi Universitas
Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian USM Mendapatkan Beasiswa Baznas dari Syarikat Islam
LPM USM Sukses Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE
Outbound dan Piknik Tenaga Pendidik USM, Meningkatkan Semangat Kerja dan Kekompakan Tim

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 22:16 WIB

PT. Pegadaian Unit SP4 Nagan Raya Menerima Cicilan Emas Batang .

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:30 WIB

Dampak Kecerdasan AI dan Media Terhadap Konsumsi Generasi Z

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:27 WIB

DAMPAK TAYANGAN TELEVISI TERHADAP POLA PIKIR MASYARAKAT: EDUKASI ATAU SENSASI?

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:21 WIB

DAMPAK MEDIA BARU TERHADAP ETIKA ANAK MUDA

Minggu, 23 Februari 2025 - 20:03 WIB

Banta Diman Apresiasi Kepada Pengurus RAPI Wilayah Nagan Raya Atas Kekompakannya.

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:58 WIB

Repeater RAPI Nagan Raya Kini Dipasang untuk Memperkuat Komunikasi Darurat

Minggu, 23 Februari 2025 - 12:46 WIB

Safwandi Ikuti Pelatihan Kepemimpinan di Magelang, Siap Bangun Daerah dengan Semangat Baru

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:58 WIB

Bupati Nagan Raya TR Keumangan Usai Dilantik Ikuti Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah.

Berita Terbaru

GAYO LUES

Sekda Gayo Lues Buka Rakor Penyusunan RPJMK tahun 2025-2029

Jumat, 28 Feb 2025 - 23:53 WIB

GAYO LUES

Pemkab Gayo Lues Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan

Jumat, 28 Feb 2025 - 23:48 WIB

GAYA HIDUP

Pemkab Gayo Lues Gelar Rapat Persiapan Safari Ramadhan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 23:44 WIB