Banda Aceh – Dalam konferensi pers yang digelar di Modern Coffee Pango, Banda Aceh, pada 24 Desember 2024, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), menyampaikan tujuh poin utama terkait rencana strategis mereka untuk membangun Aceh yang lebih baik. Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man) selaku juru bicara pasangan ini menegaskan pentingnya langkah terukur untuk memastikan pembangunan Aceh yang berkelanjutan dan berbasis kesejahteraan rakyat.
1. Pengendalian Informasi dan Komunikasi
Mualem-Dek Fadh menekankan perlunya seorang koordinator informasi dan komunikasi media yang kredibel untuk mencegah kesimpangsiuran informasi. Langkah ini bertujuan mengelola berbagai isu, seperti rencana 100 hari kerja, penurunan harga sembako, serta rapat GAM dan TNA, agar masyarakat tidak terjebak dalam berita yang menyesatkan.
2. Pembentukan Tim Kerja Strategis
Setelah penetapan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih, tim kerja akan dibentuk guna menerjemahkan visi dan misi mereka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2030. Tim ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti partai pengusung, akademisi, tokoh masyarakat, dan relawan, dengan dukungan lembaga pemerintah terkait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
3. Dedikasi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Mualem-Dek Fadh mengimbau ASN dan birokrat Aceh untuk bekerja tulus demi rakyat, bukan demi atasan atau jabatan. Mereka menegaskan promosi, demosi, dan mutasi akan dilakukan sesuai regulasi tanpa ada pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari transisi pemerintahan.
4. Hubungan Aceh dan Pemerintah Pusat
Dalam lima tahun mendatang, Mualem-Dek Fadh berkomitmen membangun hubungan erat antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat. Mereka berencana menjadikan hubungan ini sebagai model kolaborasi nasional yang saling menguntungkan, seperti yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto.
5. Semangat Kebersamaan untuk Aceh Bersatu
Pasangan ini menyerukan semangat kebersamaan dalam membangun Aceh. “Tidak perlu ada yang terus berada di depan atau di belakang. Kita semua harus saling membantu demi kemakmuran dan keadilan rakyat,” ujar Teuku Kamaruzzaman.
6. Evaluasi dan Audit Pemerintahan Sebelumnya
Selama enam hingga tujuh bulan pertama pemerintahan, Mualem-Dek Fadh akan melakukan evaluasi dan audit terhadap program yang telah dan belum terlaksana sejak era Nova Iriansyah hingga Safrizal. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan guna menyusun landasan pembangunan masa depan.
7. Pertemuan dengan Berbagai Kelompok
Pasangan ini juga berencana melakukan diskusi dan pertemuan dengan semua kelompok masyarakat, termasuk mantan kombatan GAM. Tujuannya adalah merumuskan solusi dari berbagai permasalahan yang ada melalui kunjungan kerja langsung ke daerah-daerah.
Teuku Kamaruzzaman menutup konferensi pers dengan menekankan pentingnya waktu dan ruang untuk pasangan Mualem-Dek Fadh dalam mewujudkan visi besar mereka. “Aceh membutuhkan kerja sama semua pihak untuk bangkit dan maju. Dengan semangat persatuan, kita akan membangun Aceh yang lebih baik,” tegasnya.
Konferensi pers ini memberikan gambaran awal tentang langkah-langkah strategis yang akan ditempuh pasangan Mualem-Dek Fadh dalam membangun Aceh menuju masa depan yang cerah.