Bener Meriah Baranewsaceh. co Putri ketiga dari Almarhum Tgk Latief Rousidiy mantan rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), merupakan istri dari Ir. Tagore Abu Bakar.
Ibu Meutia Fauziah merupakan sosok perempuan tangguh yang memiliki segudang pengalaman, baik itu di bidang birokrasi, maupun di dunia politik.
43 tahun sudah waktu yang di lalui menjadi pendamping setia dari, Ir. Tagore Abu Bakar. Menikah pada tahun 1981 memiliki 5 orang anak, dua meninggal dunia yang pertama dan yang terakhir dan kedua duanya laki laki. Lahir di Jakarta 26 januari 1954.
Mantan ibu Bupati kabupaten Bener Meriah ini, dulunya adalah seorang pensiunan PNS jawatan penerangan kabupaten Aceh Tengah. Pernah menjadi anggota DPRK Aceh Tengah pada tahun 1999 pasca reformasi lewat partai Golongan karya . Partai yang juga telah membesarkan nama suaminya tercinta Ir. Tagore Abu Bakar.
Ketika Ia menjadi anggota DPRK Aceh Tengah, suaminya, Ir. Tagore Abu Bakar, kala itu masih menjadi seorang PNS Aktif dengan jabatan kadis pertanian Aceh Tengah. Begitu juga dengan nama seorang Meutia Fauziah sudah tak asing lagi bagi masyarakat Bener Meriah. Kurang lebih 10 tahun berlalu, nama ibu Meutia Fauziah pernah tercatat sebagai ketua TP PKK kabupaten Bener Meriah.
Saat di temui media ini di Posko TagAr kampung Belang kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Minggu (10/11/2024).Ibu tiga orang putri ini, banyak bernostalgia seputar masa lalunya, saat Ia mendampingi suami tercinta Ir. Tagore Abu Bakar, sebagai Bupati Bener Meriah.
Menurut Ibu Fauziah, dulu kabupaten Bener Meriah masih dalam tahap berbenah diri, pembangunan banyak disana sini, baik itu infrastruktur maupun sarana dan prasarana lainnya, perkantoran dan pembangunan fisik lainnya. “Alhamdulillah selama 5 tahun kepemimpinan bapak (Tagore) kabupaten Bener Meriah sudah mulai menampakkan diri sebagai sebuah kabupaten baru.
Kendatipun anggaran kabupaten Bener Meriah waktu itu masih minim, namun berkat kepiawaian seorang bapak Tagore, lewat lobi-lobi pusat, akhirnya kabupaten Bener Meriah dapat di bangun, dan hasilnya sampai sekarang masih terlihat jelas, dan dapat di nikmati masyarakat Bener Meriah.
Terkait munculnya kembali sosok seorang Ir. Tagore Abu Bakar, sebagai calon kuat Bupati Bener Meriah. Ibu Meutia Fauziah awalnya tidak mengetahui hal tersebut. Baru setelah Ia menemukan pasangannya untuk maju kembali sebagai calon Bupati dan wakil Bupati, bapak baru mengasih tahu, kalau dia kembali maju sebagai calon Bupati Bener Meriah bersama Adinda Armia. Jelasnya.
Saya melihat, ada semacam beban dalam dirinya saat melihat kabupaten Bener Meriah. Hal itu memang sangat beralasan, mengingat Ia adalah mantan Bupati definitip pertama di kabupaten ini. “Sebagai seorang istri, saya tentu tidak dapat menolok keinginan bapakntuk maju, karena menjadi pemimpin yang baik itu juga ibadah. Ungkapnya.
Berdasarkan hasil kunjungan dan pertemuan saya bersama masyarakat di sejumlah desa yang telah di kunjungi. Saya melihat fenomena lain di masyarakat. Ada semacam kerinduan, dan keinginan kuat agar bapak kembali memimpin Bener Meriah. Hal tersebut sangat beralasan mengingat kabupaten yang kita cintai ini, selalu dirundung masalah dalam kurun waktu 10 tahun tahun ke belakang.
Ibu Fauziah juga menjelaskan, kalaulah hanya sekedar berpikir untuk diri sendiri dan keluarga, sepertinya tidak. Ketusnya. Artinya sudah selesai dengan urusan diri pribadi dan keluarga. Pun demikian, mungkin amal dan pengabdian disenja usia, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan semua itu. Hal tersebut ditandai dengan tekat kuat dan keinginan beliau untuk kembali maju dan kembali ingin berbuat untuk kabupaten Bener Meriah. Ucapnya.
Ibu Meutia Fauziah juga terkait progran menyangkut perempuan. Disebutkannya, dulu ada namanya Musrena (Musyawarah rencana aksi perempuan) dan satu satunya kabupaten di provinsi Aceh yang memiliki program itu. Mulai dari tingkat desa sampai ke kabupaten. Jadi ibu – ibu di desa harus melakukan Musrena dulu sebelum mengajukan program ke Musrembang. Jadi jelas programnya apa kebutuhannya, terutama menyangkut ibu dan anak, baik itu kekerasan terhadap perempuan, pelecehan dan lain sebagainya. Artinya perempuan jangan hanya jadi penonton. Timpalnya.
Kedepan jika Allah swt mengijinkan kembali sebagai Bupati, kita akan coba refeat kembali program masa lalu itu. Sehingga kedepan akan ada perlindungan anak dan perempuan, yang di mulai dari tingkat desa. Ketusnya.
Mengakhiri kebersamaannya bersama wartawan media ini. Ibu Meutia Fauziah atau berpesan kepada seluruh pendukung TagAr, agar tetap waspada. Tetap semangat dan tetap komitmen dengan perjuangannya. Jangan tergoda oleh iming iming semu yang pada akhirnya hanya akan merugikan kabupaten Bener Meriah. Pungkasnya (Hamdani).