Ketua GPK: Teladani Ratu Safiatuddin, Tidak Ada Larangan Perempuan Jadi Pemimpin

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 25 Juli 2024 - 04:15 WIB

50187 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Ketua Umum Gerakan Pemuda Kota Banda Aceh, Riri Isthafa Najmi menanggapi beberapa isu hoaks yang viral di Media Sosial (Medsos) terkait isu larangan seorang perempuan yang mencalonkan diri sebagai pemimpin atau kepala daerah/negara.

Bahkan ia sangat prihatin terkait salah satu buzzer politik calon kandidat yang berani memotong atau memenggal isi ceramah pendapat ulama kharismatik untuk kepentingan politiknya; yang melarang kepemimpinan seorang perempuan, apalagi kalau maju sebagai pemimpin atau kepala daerah yang dianggap sudah berbuat dosa.

“Saya pikir, tidak ada aturan hukum dan belum ada fatwa ulama yang memang melarang seorang perempuan menjadi pemimpin. Maka sebenarnya sah-sah saja jika perempuan menjadi pemimpin atau mengepalai birokrasi, perusahaan, daerah, bahkan negara. Asalkan memang ia mampu, memiliki kualitas, serta kapabilitas yang cakap dan teruji,” ujar pria yang disapa Rifan Barsela tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rifan melanjutkan, Ratu Safiatuddin misalnya, salah satu Tokoh Perempuan Aceh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Kesultanan Aceh. Sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan berani, ia memerintah Kesultanan Aceh kala itu dan mengalami masa kemakmuran dan stabilitas ekonomi dan politik. Juga menjadikan Kesultanan Aceh sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara.

Ia adalah putri dari Sultan Iskandar Muda, salah satu sultan terbesar dalam sejarah Aceh. Dengan dukungan para bangsawan dan ulama, Ratu Safiatuddin berhasil memantapkan posisinya sebagai pemimpin perempuan terhebat kala itu.

Baca Juga :  Pemilihan Agam Inong Aceh 2023 Sukses di Gelar, Ini Harapan PUSDA

“Dari berbagai literatur kita baca dan dengar, bahwa Ratu Safiatuddin dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan cerdas. Pendidikan yang ia terima sangat lengkap. Mencakup ilmu agama, sastra, dan strategi pemerintahan, yang menjadikannya menjadi pemimpin perempuan hebat, pada masa itu,” ujar Rifan Barsela.

Ratu Safiatuddin memerintah selama lebih dari tiga dekade. Masa kepemimpinannya dianggap sebagai salah satu periode keemasan dalam sejarah Kesultanan Aceh. Ia berhasil menjaga stabilitas politik internal dan memperkuat posisi Aceh sebagai kekuatan maritim dan pusat perdagangan dan kebudayaan Islam di Asia Tenggara.

Di bawah kebijakan kepemimpinannya, Aceh terus menjadi pusat perdagangan penting. Ia menjalin hubungan diplomatik dan kerja sama dagang dengan berbagai negara seperti Turki, India, Iran, dan berbagai kerajaan besar di Nusantara.

“Di bidang pendidikan misalnya, Ratu Safiatuddin juga fokus pada pendidikan dan agama. Ia juga memperhatikan pendidikan dan pengajaran agama Islam. Banyak ulama besar yang diundang ke Aceh untuk mengajar dan memberikan pencerahan kepada masyarakat,” ungkap Rifan.

Selain itu, Pembangunan Infrastruktur. Safiatuddin berfokus pada pembangunan infrastruktur. Termasuk memperbaiki pelabuhan dan membangun fasilitas umum yang mendukung aktivitas perdagangan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  DPRA Terkesan Mengkhianati Rakyat Aceh

“Ratu Safiatuddin adalah tokoh perempuan yang luar biasa dalam sejarah Aceh dan Indonesia. Kepemimpinannya yang bijaksana, kebijakannya yang progresif, dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan yang mampu menjaga stabilitas menjadikannya salah satu pahlawan yang patut dihormati dan diingat oleh bangsa dan rakyat Aceh,” ujar Rifan.

Selain itu, keberhasilannya sebagai kepemimpinan perempuan telah menginspirasi banyak generasi hebat berikutnya. Menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan juga memiliki andil dan kapasitas untuk memimpin dan membawa perubahan positif bagi perubahan suatu daerah, bangsa, dan negara.

“Sebagai pemimpin wanita yang sukses dalam karir yang cemerlang pada saat itu, ia telah membuka jalan bagi banyak kepemimpinan perempuan lainnya untuk berani mengambil peran penting dalam berbagai bidang kehidupan. Baik dari segi ekonomi, sosial, bahkan politik,” tutup Rifan.

Ratu Safiatuddin meninggal pada tahun 1675, meninggalkan warisan yang kuat dan berpengaruh. Setelah wafatnya, Aceh menghadapi berbagai tantangan dan ekosistem baru. Namun kepemimpinan dan kebijaksanaannya tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah gemilang Aceh pada masa lalu.

Peninggalannya bukan hanya berupa kebijakan dan pembangunan. Tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan kemampuan stabilitas kepemimpinan perempuan dalam dunia pemerintahan, perdagangan, dan politik.

Berita Terkait

Ketua Komisi IV DPRA Puji Responsip Pj Gubernur Tangani Bencana Daerah
Kak IIN Dukung Regulasi Tambang Rakyat Sesuai Visi Misi Gubernur Aceh Terpilih Demi Kesejahteraan Aceh
Perkuat Komitmen Kerja dengan Budaya K3, PLN Gelar Apel Bulan K3 Nasional 2025
PLN Luncurkan Program Diskon 50% untuk Tambah Daya Listrik di Awal Tahun 2025
GeMPAR Aceh : Hormati Hak Konstitusional Paslon SAH Gugat Sengketa Pilkada Aceh Timur ke MK
Mualem Puji Kinerja Pj Gubernur Safrizal ZA: “Memimpin Sebentar Tapi Bermakna”
Mualem Puji Kinerja Pj Gubernur Safrizal ZA: “Memimpin Sebentar Tapi Bermakna”
Mualem Via Ketua DPRA: Pj Safrizal Orang Baik, Bek Syeh Syoh!

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 23:07 WIB

Beredarnya Video???. Plt. Kapus Pining Benarkan Dokter Tidak Ada. !!!

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:14 WIB

Suhaidi-Maliki Resmi Jadi Bupati-Wakil Bupati Gayo Lues Periode 2025-2030

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:52 WIB

Pj Bupati Gayo Lues Minta PNS Baru dan Inpassing Bangun Daerah Lebih Maju

Kamis, 9 Januari 2025 - 06:25 WIB

Babinsa Pos Ramil Dabun Gelang Bantu Proses Penjemuran Tembakau Petani Desa Binaan

Rabu, 8 Januari 2025 - 08:46 WIB

Aktif Komsos Bersama Kades Dan Perangkat Desa Menjadikan Hubungan Kerja Antara Babinsa Dan Aparat Desa Semakin Solid

Selasa, 7 Januari 2025 - 08:56 WIB

Terkait PPPK Paruh Waktu di Gayo Lues, Berikut Penjelasan Plt Sekda dan Kepala BKPSDM Gayo Lues

Senin, 6 Januari 2025 - 22:36 WIB

Babinsa Ciptakan Keakraban dengan Warga Binaan Melalui Komsos/Komunikasi Sosial

Senin, 6 Januari 2025 - 20:49 WIB

Penanaman Serentak Perkarangan Pangan Bergizi di Kampung Ulun Tanoh : Langkah Nyata Menuju Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Pj Bupati Agara Tinjau Proyek Jembatan di Kecamatan Leuser

Sabtu, 11 Jan 2025 - 11:14 WIB