Bener Meriah Baranewsaceh.co – Terkait viralnya kasus dugaan anggota DPRK Bener Meriah yang melakukan perbuatan asusila. Sejumlah aktivis dari Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GMNI) bersama LSM Garis mendatangi gedung DPRK Bener Meriah guna melakukan audiensi bersama badan kehormatan DPRK Bener Meriah. Kamis (25/07/2024).
Kedatangan LSM beserta sejumlah aktivis mahasiswa langsung di sambut oleh ketua DPRK MHD Saleh di ruang rapat Fraksi DPRK Bener Meriah. Dari hasil pembicaraan dapat di simpuokan audiansi di tunda, hal ini mengingat keberadaan sejumlah anggota Badan kehormatan DPRK Bener Meriah masih berada di luar daerah.
Ketua DPRK Bener Meriah MHD Saleh dalam penyampaiannya meminta para aktivis dan LSM untuk bersabar dan meminta acara audiensi di lanjutkan pada hari Senin 28 Juli 2024. Selain itu MHD Saleh juga mengatakan bahwa surat masuk baru di terimanya sehari sebelumnya, saat bersamaan Ia juga harus menghadiri pembukaan TMMD di Samar Kilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu Nasri Gayo ketua LSM Garis Merah langsung mempertanyakan sikap badan kehormatan terkait kasus yang telah menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Dengan nada serius Nasri Gayo mengatakan persoalan ini menyangkut citra baik dan kehormatan lembaga wakil rakyat ini. Jelasnya.
Saat bersamaan Abu Bakar salah seorang anggota Badan kehormatan DPRK Bener Meriah menjelaskan bahwa pihaknya sudah pernah melakukan penyelesaian terkait kasus ini. Artinya badan kehormatan tidak tinggal diam. Ujarnya, hanya saja persoalan ini kembali mencuat dan menjadi viral di media masa dan media sosial. Tutupnya.
Adapun kesimpulan dari pertemuan tersebut, audiensi kembali di lanjutkan pada hari Senin 28 Juli 2024, bersama badan kehormatan DPRK Bener Meriah. Disisi lain pihak LSM Garis merah dan aliansi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyetujui jadwal yang sudah di tetapkan. (Dani).