Aceh Utara – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan Komisi VII DPR RI dalam Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 347 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Program BPBL ini merupakan wujud hadirnya Negara untuk masyarakat tidak mampu yang membutuhkan bantuan penerangan listrik.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wahyudi Joko Santoso pada Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Sabtu (9/12/2023).
“Listrik sudah menjadi hal yang pokok saat ini mulai dari kita bangun tidur, hingga sepanjang hari kita beraktivitas, kita membutuhkan listrik” ujar Wahyudi.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pemerintah berupaya memperhatikan penyediaan listrik kepada masyarakat yang belum memiliki sambungan listrik PLN melalui program BPBL, agar masyarakat yang kurang mampu juga dapat merasakan manfaat listrik.
Anggota Komisi VII RI Anwar Idris ini mengapresiasi program BPBL yang disalurkan di provinsi Aceh.
“Banyak masyarakat Seuneudon menerima program BPBL, ini menunjukan perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat tidak mampu” Ungkap Anwar
Vice Presiden Perencanaan dan Evaluasi Tarif PT. PLN (Persero), Arief Mudhari menyampaikan program BPBL menjadi bukti komitmen PLN memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tidak mampu dengan semboyan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
“Jaringan listrik yang sudah masuk didepan rumah bisa kita sambungkan ke rumah warga melalui program BPBL” ungkap Arief.
Lebih lanjut Arif mengatakan, melalui usulan Komisi VII DPR RI listrik yang dipasangkan ke rumah warga yang tahun lalu berdaya 450 Watt, tahun ini naik menjadi 900 Watt.
Camat Seuneudon Ismohar, mewakili Pj Bupati Aceh Utara, menyampaikan bahwa kualitas listrik baik menjadi harapan masyarakat, dan menjadi lebih baik lagi dengan adanya program BPBL.
Eka Maulina, istri Ayyub, salah satu penerima manfaat program BPBL di Desa Cot Trueng mengaku, selama ini dia menyambung listrik dari rumah orangtuanya.
“Listrik terbatas untuk kipas angin, dan 2 lampu, di dalam rumah dan di depan rumah. Sekarang sudah mendapat 3 buah lampu penerangan dari bantuan BPBL, dan nanti bisa untuk digunakan peralatan rumah tangga lainnya,” tambah Eka.
Penerima manfaat BPBL lainnya, Syarifah mengatakan bahwa sudah 1 tahun lamanya menyambung dari rumah orangtuanya.
“Listrik yang dipasang dari BPBL, selain untuk penerangan, juga untuk kipas angin dan blender” ungkanya.
Kedua penerima manfaat BPBL mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan DPR yang telah memberikan bantuan listrik gratis melalui program BPBL. (EA)