BIREUEN , BARANEWS | Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen berkolaborasi dengan Universitas Malikusaleh Aceh Utara mengelar seminar Internasional, pembukaannya berlangsung di GOR AAC Unimal Lhoekseumawe, Rabu (11/10).
Menurut ketua panitia Dr.Khalsiah, SPd.,M.Hum didampingi Plt Ketua LPPM Umuslim Dr.Alfi Syahrin,MPd, seminar Internasional mengusung tema “Transformasi Kelembagaan dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan Teknologi Disruptif di Era 5.0”
Menurutnya terselenggaranya konferensi Internasional ini merupakan kerja sama dan kolaborasi antara Universitas Malikusaleh khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Almuslim (Umuslim) dan melibatkan sejumlah akademisi dari berbagai perguruan Tinggi baik yang ada di Indonesia maupun dari berbagai negara di seluruh dunia, jelasnya.
Konferensi bertujuan untuk mendorong pertukaran ide dan kolaborasi interdisipliner untuk memecahkan permasalahan global yang kompleks saat ini.
Semoga kolaborasi dan kerjasama ini dapat menghasilkan banyak manfaat, seperti perluasan peluang pendanaan, akses terhadap sumber daya bersama, dan beragam penelitian serta pengabdian masyarakat secara bersama antara Universitas Almuslim Bireuen dengan Universitas Malikusaleh (Unimal) Aceh Utara.
Konferensi dengan kolaborasi format opsi partisipasi online dan tatap muka, berlangsung di dua tempat, pada tanggal 11-12 Oktober 2023 di Universitas Malikusaleh Aceh Utara dan pada tahap kedua berlangsung pada 25-26 Juli 2024, di Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen Provinsi Aceh.
Menurut Alfi Syahrin pembukaan acara konferensi juga akan disampaikan pidato pembukaan atau sambutan disampiakan rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Dr. H. Marwan, M.Pd dan Rektor Universitas Malikusaleh Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, ST., MT., IPM, ASEAN.Eng.
Seminar Internasional didukung relawan Share to Care (S2C), turut dihadiri pemateri secara langsung seperti Dr Fides Del Castillo dari Filipina, Letnan Abdul Rashed P dari India, John R.Liles dari Amerika Serikat dan sejumlah akademis dari sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti IAIN Lhokseumawe, Eureka Cendekia, Corolla Education Centre, IAIN Madura, Universitas Siliwangi, Yayasan Pattola Pallalo, Rangkang Pustaka, Universitas Muhamaddiyah Siddenreng Rapang, ungkapnya. (ZK)