Selama Menjabat Walikota Banda Aceh, Illiza Dinilai Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 14 Oktober 2024 - 18:57 WIB

5073 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Selepas berpulangnya ke rahmatullah walikota Banda Aceh Alm. Mawardi Nurdin yang juga ketua Demokrat pada 8 Februari 2014 silam, kepemimpinan Banda Aceh selama 3 tahun berada di bawah kendali penuh Illiza Saaduddin Djamal di dampingi dengan Zainal Arifin. Namun kepemimpinan Illiza Saaduddin Djamal jauh panggang dari api, tak lagi berjalan sesuai harapan masyarakat.

Selain pencitraan dengan jualan syariat islam hampir tak ada kinerja Illiza yang berjalan sesuai dengan harapan masyarakat kota Banda Aceh saat itu. Sehingga kesannya di masyarakat saat menjabat 3 tahun itu, Illiza tak lebih dari menghabiskan anggaran daerah untuk proyek yang tak jelas manfaatnya ke pada masyarakat, salah satunya gedung Banda Aceh Education Madani Center (BEMC) yang menyerap ratusan milyar rupiah dan akhirnya menjadi gedung terbengkalai yang tak jelas manfaatnya bagi masyarakat.

Penilaian ini disampaikan oleh Ketua Forum Aceh Bersatu (FAB) Saiful Mulki, Senin 14 Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika kita lihat dari aspek kesejahteraan ASN dan tenaga kontrak, selama Illiza menjabat juga tidak ada kenaikan yang signifikan,” lanjutnya.

Saiful menambahkan, selama Illiza memimpin Banda Aceh juga bisa dilihat bahwa tingkat kemiskinan masih relatif tinggi, diakhir masa jabatannya 2017 saat itu angka kemiskinan Banda Aceh masih 7,44 persen.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Silaturahmi Bersama Ketua PWI dan Pemred Aceh

Belum lagi, kata Saiful, di masa Illiza menjabat dapat dilihat langsung bahwa UMKM sangat sulit berjalan karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan dengan dalih penegakan syariat islam. “Kondisinya saat itu begitu dilematis bagi UMKM, pembatasan-pembatasan yang dilakukan dengan dalih penegakan syariat, justru menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil padahal itu semua tak lebih dari pencitraan. Faktanya masyarakat masih mengingat bagaimana seorang ajudan walikota dan seorang pejabat yang sempat tertangkap oleh WH justru tidak diproses hukumannya, tapi giliran masyarakat kecil salah sedikitpun dikait-kaitkan dengan syariat islam demi sebuah pencitraan. Ini adalah fakta pilu kepemimpin Illiza saat itu yang masih membekas di hati masyarakat Banda Aceh,” jelasnya.

Apalagi dengan upaya Illiza yang tega mengeluarkan perwal kenaikan tarif PDAM di akhir masa jabatannya 2017 lalu. Ini sungguh memilukan hati masyarakat di tengah ekonomi yang sulit.

Dia menambahkan, dari perjalanan Illiza yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Banda Aceh dulu bisa dilihat, bahwa kepedulian terhadap masyarakat hingga pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat sangatlah minim dilakukan, namun acting berkedok syariat begitu masif digencarkan. “Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan Illiza saat menjabat Walikota Banda Aceh tak lebih dari tong kosong nyaring bunyinya,” ujarnya.

Baca Juga :  Zulfadhli Sebut, Pernyataan Abu Mudi Soal Dek Fadh Kurang Elok

Melihat kondisi itu, kata Saiful, tentunya jadi bahan renungan bagi masyarakat Banda Aceh bahwa memang ada benarnya apa yang telah disampaikan oleh ulama karismatik Aceh Tgk Syekh Hasanoel Basry terkait kepemimpinan perempuan yang diharamkan oleh Al Qur’an dan hadist. “Secara logis kita masyarakat bisa berpikir, bahwa sesuatu yang dilarang dalam agama itu pastilah karena mudhoratnya lebih besar daripada manfaatnya, sehingga kepemimpinan perempuan itu menjadi penegasan larangan oleh ulama kita. Bagaimana mungkin dijual isu penegakan syariat islam, sementara calon pemimpin perempuan itu sendiri sesuai penyampaian ulama dilarang di dalam Islam. Apalagi jelas-jelas kata Abu Mudi dalam syiarnya bahwa pemimpin perempuan dipilih berdosa yang memilih, dilantik pun juga bisa berdosa yang melantik, ini kan bisa -bisa jadi dosa berjamaah jika pemimpinnya perempuan,” tegasnya.(Ril)

Berita Terkait

Mualem Puji Kinerja Pj Gubernur Safrizal ZA: “Memimpin Sebentar Tapi Bermakna”
Mualem Puji Kinerja Pj Gubernur Safrizal ZA: “Memimpin Sebentar Tapi Bermakna”
Mualem Via Ketua DPRA: Pj Safrizal Orang Baik, Bek Syeh Syoh!
Fajarul Arwalis: Jangan Framing Isu, Mutasi Pejabat Eselon II oleh Pj Wali Kota Banda Aceh Sesuai Aturan
Ceulangiek Dorong Penyelesaian Status Non-ASN K2 dan Honorer dalam Seleksi PPPK 2024 di Tahun 2025
Prima DMI Silaturahmi dengan Pj Gubernur Aceh, Bahas Kolaborasi Pemuda dalam Merawat Masjid
Kapoksahli Pangdam Iskandar Muda Hadiri Perayaan Natal 2024
Polda Aceh Berhasil Gagalkan Perdagangan Anak di Bawah Umur

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 15:14 WIB

Sat Lantas Polres Bener Meriah: Jamin Ketertiban dan Keselamatan di Jalan Raya

Sabtu, 4 Januari 2025 - 21:56 WIB

Ketua Onto Rejo Bener Meriah Sesalkan Penundaan Pelantikan Gubernur Dan Wakil Gubernur Aceh

Jumat, 3 Januari 2025 - 00:40 WIB

Gebyar Festival Lagu Dangdut 2025 Aceh Tengah Dan Bener Meriah

Jumat, 27 Desember 2024 - 21:37 WIB

Indah Mayasary Dirikan Rumah Baca Telege Ilmu Kampung Uning Bersah

Selasa, 24 Desember 2024 - 17:25 WIB

Yonif 114/SM Sabet Juara Umum Perlombaan Ton Ting dalam rangka HUT Infanteri ke-79 dan HUT Kodam IM ke-68

Jumat, 20 Desember 2024 - 17:52 WIB

DPC Macan Asia Indonesia Bener Meriah, Siap Kawal Program Pemerintah Pusat Dan Daerah.

Rabu, 18 Desember 2024 - 19:55 WIB

Ormas : DPC Macan Asia Indonesia, Ucapkan Selamat HUT Bener Meriah Ke 21 Tahun

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:02 WIB

Camat Syiah Utama Dan Sejumlah Reje Kampung Berjiarah Ke Makam Bener Meriah

Berita Terbaru

DAERAH

DPD TOPAN RI Minta Kejati Lidik Dana BOS SMA N 1 Pekanbaru

Jumat, 10 Jan 2025 - 01:53 WIB