BANDA ACEH, BARANEWS | Bahwa Aceh di januari – mei 2023 termasuk salah satu provinsi di indonesia yang cepat serta mampu mengendalikan “INFLANSI” daerahnya
Berdasarkan data yang dirangkum serta dihimpun dari berbagai sumber bahwa, kinerja inflansi bulanan
(m to m) januari – mei 2023 terjadi penurunan inflasi signifikan masing – masing 0.68 %, 0.53 % – 0.51 % (deflasi) dan 0.11 % setelahnya di bulan mei terjadi kenaikan relative menjadi 0.30 %
Selanjudnya, kondisi inflansi di 2023 dinilai lebih baik dari tingkat inflansi januari – mei di tahun 2022
(1.04 %, – 0.6 %, 1.23 % dan 1 %)
Sementara inflansi di tahun kalender januari – maret 2022 sebesar 1.11 %
Sedangkan inflansi tahunan (y on y) mengalami fluktuasi yang cendrung menurun januari – april (5.52 %, 6.71 %, 5.46 % dan 4.05 %)
Sementara di tahun 2022 inflasi tahunan masing – masing sebesar 2.50 %, 2.25 %, 3.62 % dan 4.37 %
Maka kondisi capaian inflansi april tahun 2023 lebih baik dari april tahun 2022
Penurunan Inflasi adalah salah satu fokus pemerintah pusat untuk mengukur dan menevaluasi kemampuan kinerja pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi
Ternyata inflansi provinsi aceh sejak juli 2022 – 2023 terus menerus berupaya mengendalikan inflansi secara maksimal sehingga bila dibandingkan dengan tahun lalu “INFLASI ACEH MASIH DIBAWAH INFLASI NASIONAL”
Kepala BAPPEDA ACEH Teuku Ahmad Dadek mengaku lega karna aceh telah berhasil menurunkan angka inflasi dibawah rata – rata inflansi nasional
Hal ini terjadi karena aceh telah melakukan beberapa kegiatan pendukung penanganan inflansi
Diantaranya, pembangunan rumah layak huni, listrik dhuafa inflansi bidang perikanan dan stabilitas ketahanan pangan
Kemudian ada kegiatan operasi pasar dan pasar murah di 292 titik di aceh serta ada optimalisasi industri kecil pemberdayaan pengusaha pemula dan UMKM, Tim TPID, pengembangan bawang merah, cabe merah, cabe rawit dan Padi
Slanjudnya ada stabilisasi harga telur ayam, mereduksi biaya transportasi barang dan jasa subsidi ongkos angkut serta subsidi transportasi umum
Disamping itu ada bantuan sosial untuk masyarakat rentan terhadap inflasi seperti usaha ekonomi produktif, bantuan PMKS, disabilitas, bantuan untuk fakir dan miskin dari ZIS serta pemberdayaan ekonomi masyarakat korban konflik
Dan kata ketua Bappeda Teuku Ahmad Dadek penurunan angka inflasi ini tidak terlepas dari arahan rutin “PJ Gubernur Aceh “ACHMAD MARZUKI”
Sebagai pembanding kinerja PJ Gubernur Aceh yang kami urai diatas maka mari kita lihat bersama – sama satu sisi lain dari “TUPOKSI DPR ACEH TENTANG POKIR)
Bahwa POKIR DPR ACEH tahun 2023 berdasarkan bocoran yang begitu masif informasinya beredar di tengah – tengah masyarakat Aceh adalah sebagai berikut :
Alokasi pokir anggota DPRA tahun 2023 dominan minimalnya Rp 8 milyar lebih dan selebihnya bervariasi dari mulai Rp 10 milyar, Rp 17 milyar, Rp 19 milyar, Rp 20 milyar, Rp 22 milyar, Rp 24 milyar dan Rp 25 milyar
Bahkan yang menjengangkan ada yang mendapat alokasi pokir Rp 41 milyar, Rp 56 milyar, Rp 57 milyar, Rp 61 milyar, Rp 85 milyar, Rp 91 milyar dan yang terbesar angka pokirnya milik ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya sebesar Rp 135 miliyar lebih
Menurut ketua Gerakan Masyarakat Partisipatif (GeMPAR) Aceh Auzier Fahlevi SH, bahwa bocornya buku pokir DPRA tahun 2023 ke publik dipicu oleh “PERANG DINGIN” antara EKSEKUTIF dengan LEGISLATIF
T.Sukandi ketua PeTA (Pembela Tanah Air) Aceh (SP)