Kutacane, Baranews | Kata-kata tak sedap terlontar dari mulut para pengendara sepmor yang melintas dijembatan darurat, kamis (21/12) kepada masyarakat yang tengah melakukan kutipan uang sebagai ganti jerih payah mereka dalam membangun jembatan sementara mbarung yang telah terputus akibat banjir beberapa waktu lalu, akibatnya jembatan darurat mbarung yang dibangun oleh warga hampir saja dibongkar oleh masyarakat yang merasa membangun jembatan sementara tersebut.
Efek dari ketersinggungan ini masyarakat yang merasa telah membangun jembatan sementara ini, dari modal bersama, tidak mengijinkan pengendara sepmor untuk melewati jembatan darurat mbarung ini, dengan cara menutup kedua jalur sehingga menyebabkan terjadinya antrian yang cukup panjang bagi para pengendara sepmor baik dari Kecamatan Babussalam tujuan Kecamatan Lawe Alas begitupun juga sebaliknya.
Ditengah situasi yang tidak menentu, seorang Polisi Militer dan Kepala Desa setempat menengahi masalah kesalah pahaman yang terjadi antara pengendara dan warga dan berharap agar jembatan darurat kembali dibuka, karena jembatan darurat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama bagi masyarakat dari Kecamatan Lawe Alas yang ingin ke Rumah Sakit untuk berobat, bekerja, sekolah dan lain-lain.
” Masyarakat yang merasa membangun jembatan sementara/darurat ini merasa tersinggung akibat ucapan pengendara sepmor, sudah tidak memberi apa-apa tapi mengeluarkan kata-kata tak sedap, akibatnya masyarakat yang merasa membangun jembatan sementara ini tersinggunh dan terpaksa menutup kedua jalur jembatan, padahal mereka tidak pernah memaksa pengendara untuk harus membayar. “Ujar Suhaimi warga Desa Saudane kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara.
” Harapan kami kepada Pemda Kabupaten Aceh Tenggara untuk secepatnya membangun kembali jembatan mbarung yang terputus ini, mengantisipasi hal seperti ini terulang kembali, kasihan masyarakat yang kerap memanfaatkan jembatan mbarung ini ” Ungkap Suhaimi menambahkan.(Erizal)