PIDIE, BARANEWS | Program Studi Hukum Tata Negara (Prodi HTN) dan Himpunan Mahasiswa Hukum Tata Negara (HIMATARA) Universitas Islam (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, bekerja sama dengan Panteu Demokrasi (PANDE) Pidie menyelenggarakan acara Kuliah Tamu dan Seminar Edukasi secara meriah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi pemuda dalam proses Pemilu 2024 yang akan datang.
Acara yang diselenggarakan di Ruang Teater Gedung A Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR) Banda Aceh, Rabu 31 Mei 2023 itu, dihadiri oleh Edi Yuhermansyah, S.H.I. LL.M. (Ketua Prodi HTN), Husni A. Jalil, M.A (Sekretaris Prodi HTN), T. Surya Reza, S.H. M.H. (Dosen Prodi HTN yang juga bertindak sebagai Moderator) dan juga Mahasiswa/i FSH, serta Ketua PANDE Pidie Al-Fathir dan Pembina PANDE Pidie Ismalianto, S.Pdi.
Dua pemateri utama yang hadir dalam acara tersebut adalah Zahlul Pasha, M.H. yang merupakan Dosen Prodi HTN UINAR, dan Meitanur, S.Pd. M.M. yang merupakan Koordinator Divisi (Koordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh.
Zahlul Pasha, M.H. menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pemuda adalah mereka yang berumur di antara 19 sampai 30 tahun. Di mana dalam rentang waktu tersebut merupakan umur yang ideal untuk berpikir, karena kinerja otaknya masih sangat baik. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, pemuda sudah tercatat perannya sewaktu mereka menculik Soekarno ke Rengasdengklok untuk menyegerakan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Zahlul juga memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya peran generasi muda dalam proses demokrasi. Dia menyoroti pentingnya keikut-sertaan pemuda dalam memilih calon pemimpin dan mendorong pemuda untuk mengambil peran aktif dalam membentuk masa depan negara. Beliau menyampaikan kepada mahasiswa untuk memilih calon pemimpin yang mengerti permasalahan dan tahu apa yang masyarakat butuhkan, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.
Sementara itu, Meitanur, S.Pd. M.M. sebagai perwakilan dari Panwaslih Aceh, membahas tentang pentingnya menghindari golput. Golput, merupakan singkatan dari “golongan putih,” merujuk pada sikap pemilih yang memutuskan untuk tidak memberikan suara dalam pemilu.
Dalam kuliah tamu tersebut, Meitanur menyoroti beberapa alasan yang mungkin melatar-belakangi fenomena golput, seperti rasa kecewa terhadap kualitas calon pemimpin dengan berbagai penyelewengan sistem yang dilakukannya. Namun, Beliau menekankan bahwa golput bukanlah solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut. Meitanur memberikan nasehat untuk memilih pemimpin yang terbaik di antara yang buruk.
Acara Kuliah Tamu itu diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi di antara audience dengan pemateri. Para mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi mengenai isu-isu dan berbagai permasalahan yang terkait dengan Pemilu tahun 2024.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini pemuda dan pemudi sadar kalau mahasiswa dapat membawa berbagai perbaikan besar ke depannya, karena para pemuda dan pemudi memiliki banyak ide untuk membawa perubahan yang lebih baik kepada negara ini, lengkap dengan strategi yang tepat untuk memperbaiki sistem pemerintahan ke depannya,” ujar Rieza Alqusri, Ketua HIMATARA UINAR Banda Aceh.
“Pada kesempatan yang baik ini saya juga ingin mengajak mahasiswa dan pemuda-pemudi untuk ikut berpartisipasi di dalam pengawasan Pemilu tahun 2024 mendatang ini,” pungkasnya (RED)