Gayo Lues – Masyarakat yang berjualan di Pasar Terpadu Blangkejeren sampaikan keluhan dan masukan mereka kepada Pj Bupati Gayo Lues saat melakukan sidak harga bahan pokok di pasar, Kamis (12/09/2024).
Amatan dilokasi, ketika Pj Bupati beserta rombongan melakukan pengecekan harga barang dipasar, beberapa masyarakat menyampaikan keresahan mereka terkait hewan ternak yang mengganggu aktivitas jual beli dipasar tersebut, jalanan yang berlubang sehingga becek saat hujan, listrik jalan yang padam serta kios-kios kosong yang tidak difungsikan oleh penyewanya.
Selain mendengarkan masukan dan saran yang diberikan oleh para pedagang, Pj Bupati beserta rombongan juga memastikan harga-harga kebutuhan bahan pokok di pasar.
“Sesuai dengan laporan dari rekan-rekan Disprindagkop ada beberapa komoditi terutama sembako mengalami kenaikan, berdasarkan laporan tersebut lah kami lamgsung melakukan sidak ke pasar yang ada di Kabupaten Gayo Lues,” Ujar Pj Bupati Gayo Lues, H. Jata, SE., MM diwawancarai usai sidak pasar.
Setelah melakukan pengecekan ada beberapa harga barang yang mengalami kenaikan secara bervariasi seperti minyak goreng yang naik Rp2.000 dan beras naik dikisaran Rp1.500-2.000 per bambu.
“Maka dari itu langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ialah, kami akan melakukan operasi pasar dan pasar murah karena secara distribusi ternyata tidak ada hambatan, yang ada memang kenaikan harga pada kebutuhan pokok masyarakat,” Lanjutnya.
Bupati menjelaskan, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui Disprindagkop akan melakukan pasar murah, setelahnya akan menindaklanjuti keluhan, saran serta masukan dari para pedagang.
“Saran dan masukan dari masyarakat banyak di tengah-tengah pasar ini, terutama mengenai jalan yang masih berlubang dan banyak lumpur-lumpur nya. Ini akan segera kita koordinasikan kepada Dinas Pekerjaan Umum, kemudian air bersih juga kurang, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perkim untuk segera diantisipasi,” Ujarnya.
Begitupun lanjut Bupati, mengenai lampu jalan maupun lampu ditengah-tengah pasar yang masih banyak tidak hidup, akan dikoordinasikan kepada Dinas Perhubungan selaku penanggung jawabnya.
“Kemudian terkait penertiban hewan ternak, banyak juga masyarakat ternaknya berkeliaran di pasar sehingga mengganggu aktivitas pedagang, ini juga akan kami koordinasikan kepada Satpol-PP untuk standby 24 jam menjaga pasar ini, sehingga ternak tidak lagi berkeliaran di tengah-tengah pasar,” Jelasnya.
Ia juga akan membuat surat edaran kepada para pemilik ternak serta mengadakan sosialisasi agar hewan ternak mereka dapat dipelihara dengan baik.
“Masyarakat tidak dilarang untuk beternak, tetapi tetap dipelihara dengan baik, jangan mengganggu aktivitas orang lain, jangan mengganggu tanaman masyarakat banyak,” Imbaunya.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan mengambil langkah tegas terkait kios-kios yang dibiarkan kosong oleh para penyewa.
“Kita juga akan menerbitkan regulasi mengenai penertiban kios-kios yang tidak ditempati, meskipun masyarakat sudah menyewa, jika dalam waktu tiga bulan kios tersebut masih kosong, maka akan diambil alih oleh pemda dan diberikan kepada masyarakat yang betul-betul berjualan. Karena saat ini kita lihat ada masyarakat yang berjualan tapi tidak memiliki tempat, sedangkan yang memiliki kios tidak melakukan aktivitas,” Tegasnya. (Abdiansyah)