SABANG, BARANEWSACEH.CO | Kapasitas merupakan muatan tertentu yang bisa diberikan ke dalam sebuah wadah (ruang, fikiran, media elektronik dan internet) sesuai dengan kemampuannya. Kapasitas penyuluh adalah kemampuan untuk merubah pengetahuan, sikap dan keterampilan (SKP) pelaku utama (petani) dan pelaku usaha (pengusaha tani) untuk lebih baik lagi kedepannya.
Pada tanggal 26 sd 27 November 2020 telah dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dan pengurus kelompok wanita tani (kwt) harapan jadi serta anggota di dinas pertanian dan pangan sabang. Pelatihan tersebut di buka oleh kepala dinas, yakni Bapak Fakri, SE., MAP dan didampingi oleh kabid, koordinatot penyuluh kota serta narasumber dari unit diklat pertanian dan perkebunan saree aceh besar.
Adapun materi yang disampaikan ialah:
- Dasar- dasar managemen keuangan kelompok wanita tani;
- Peluang budidaya ayam buras;
- Motivasi penyuluh;
- Peran strategis kwt dalam pencegahan stunting
Pada materi dasar- dasar managemen keuangan kelompok di didik, diajar dan dilatih peserta tentang pembukuan buku kas umum, buku kas harian dan buku pembantu bank dengan tujuan untuk memudahkan saat mengusulkan pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan mikro.
Seandainya pembiayaan sudah mampu diwujudkan oleh kelompok kwt harapan jadi tentu saja langkah berikutnya adalah melihat peluang usaha yang mampu memberikan kepastian pendapatan harian bagi kelompok pada umumnya dan anggota pada khususnya. Sebagai gambaran awal diberikanlah pengetahuan tentang budidaya ayam buras (ayam kampung) dengan pertimbangan yakni tidak ada rumah tangga yang tidak memiliki ayam buras dan juga setiap keluarga ibu ibu kwt juga menanam beberapa bahan pakan, seperti jagung, kedele, kelapa dan lain sebagainya.
Memotivasi penyuluh dan ibu- ibu kwt untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada (lahan, bahan pakan, ternak ayam, kelembagaan/ kwt) yaitu dengan membekali mereka tentang cara meramu pakan secara benar dan mandiri. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan berperannya penyuluh untuk selalu mendampingi ibu- ibu kwt jika ada permasalahan dan banyak nya pengetahuan yang belum mampu diserab saat penyampaian oleh narasumber.
Pengetahuan pembukuan yang baik dan mampu diimplementasikan oleh ibu ibu kwt akan terpenuhinya persyaratan pembukuan usaha yang dipersyaratkan oleh perbankan dan mudah nya mendapatkan sejumlah pembiayaan. Kemudian melihat peluang usaha ayam buras yang cukup besar, apakah sebagai penghasil telur, daging/ ayam potong, anak ayam buras (DOC), kotoran ayam/ pupuk, pakan ayam, produk siap saji dan lain sebagainya yang potensial.
Menjadi motivasi tersendiri bagi penyuluh untuk mewujudkan cita-cita ibu- ibu kwt dalam menggerakkan perjalanan kelembagaannya menjadi lebih maju dan berkapasitas. Dengan terwujudnya hal tersebut akan secara otomatis mencegah stunting, karena ibu- ibu kwt telah dibekali dengan pengetahuan dan semoga terjadinya peningkatan pendapatan serta taraf hidup.
Adapun harapan bapak kadis pertanian dan pangan sabang, supaya kwt harapan jadi kedepannya bisa menjadi asosiasi kelompok wanita tani (askowani). Menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mewujudkannya, karena sebagai aparatur (penyuluh, kabid, widyaiswara) berperan dan berfungsi untuk melayani secara berkeadilan, memberdayakan sampai mandiri dan membangun untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.
Program pencegahan stunting merupakan upaya pemerintah dan pemerintah daerah untuk secepatnya bisa dilakukan dan terwujud, karena mengingat dampak yang diakibatkannya sangat massiv dan destruktif. Sehingga dengan terlaksananya pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh dan pendampingan kepada ibu- ibu kwt akan mencegah stunting dan mewujudkan cita- cita pak kadis dan kita semua, yaitu Askowani Harapan Jadi di sabang. Aamiin Ya Rabbal’Alamin
Mukhlis, S.Pt., M.Ec.Dev. Widyaiswara Muda pada Unit Diklat Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Jalan Banda Aceh- Medan Km.71 Hp 0812- 1004-3133