Ditulis Oleh: Siti Nurhaliza
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prodi Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah
Lembaga perdagangan adalah suatu instansi atau badan yang dapat berbentuk perorangan atau badan usaha baik eksportif, importif, pedagang besar, pengecer atau lembaga perdagangan sejenis lainnya yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara menjual barang baik secara langsung maupun tidak sedangkan lapangan kerja adalah lowongan pekerjaan yang tersedia bagi para pencari pekerjaan atau suatu keadaan yang menunjukkan adanya jumlah lapangan kerja yang masih kosong dan siap untuk diisi oleh para peelamar pekerjaan.
Kerupuk jangek adalah salah satu jenis kerupuk olahan makanan warisan nenek moyang asli Indonesia. Umumnya kerupuk ini hanya dikenal oleh masyrakat sumatera dan jawa namun dengan perkembangan yang begitu pesat kini kerupuk jangek dapat kita temui diberbagai daerah.
Pembuatan kerupuk pada umumnya masih dilakukan secara konvesional dan secara bertahap dimulai dari pembuatan adonan kerupuk, pencetakan adonan, pengukusan, pendinginan, pengirisan, pengeringan dan penggorengan. Setiap tahap memiliki proses yang penting karena disinilah penentuan kualitas kerupuk yang dihasilkan. Berikut ini yang merupakan tahapan dalam proses pembuatan kerupuk jangek ialah:
- Pembuatan Adonan
Tahapan awal dalam proses pembuatan kerupuk jangek ialah mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam membuat adonan kerupuk yang terdiri dari bahan baku utama dan bahan pelengkap. Pembuatan adonan dilakukan dengan cara mencampurkan seluruh bahan utama dan pelengkap kedalam satu wadah yang besar yang kemudian diaduk sampai tercampur rata.
- Pencetakan Adonan
Pencetakan adonan dilakukan guna kerupuk memiliki bentuk dan besar ukuran yang sama. Pada kerupuk jangek ini proses pencetakan dilakukan dengan metode pemanggangan.
- Pengeringan
Proses pengeringan kerupuk mentah berfungsi agar menghasilkan kadar air pada kerupuk. Kadar air yang terkandung dalam kerupuk mentah akan mempengaruhi kualitas dan kapasitas pengembangan kerupuk dalam proses penggorengan. Tingkat kering pada kerupuk juga mempengaruhi apakah kerupuk dapat mengembang dengan baik, proses pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dibawah sinar matahari yang dapat mengurangi biaya listrik apabila menggunakan oven.
- Penggorengan
Pada tahap penggorengan kerupuk dilakukan secara langsung didalam minyak panas dengan jumlah yang banyak sampai terendam. Proses penggorengan kerupuk jangek ini dilakukan dua kali untuk dapat dikonsumsi yaitu dengan cara penggorengan pada tahap awal kerupuk direndam dalam minyak goreng dengan api kompor kecil sebelum dicelupkan dalam dalam kuali ukuran besar yang berisi minyak goreng panas. Penggorengan dengan teknik ini akan menghasilkan pengembangan kerupuk yang berbeda. Selama proses penggorengan akan terdengar suara berdesis dari gelembung yang timbul dan pecah pada permukaan kerupuk yang menandakan proses keluarnya air dari dalam kerupuk, kerupuk goreng yang dihasilkan mempunyai permukaan yang rata dan sedikit melengkung serta kerupuk jangek ini memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa yang khas.
Kerupuk adalah salah satu jenis makan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk meliputi bahan baku utama yakni bahan yang digunakan dalam jumlah besar dan fungsinya tidak dapat digunakan oleh bahan lain dan bahan baku tambahan yang berupa bahan pelengkap yang digunakan dalam proses produksi pembuatan kerupuk. Bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan kerupuk jangek ialah tepung kanji dan tepung roti sedangkan bahan pelengkap yang digunakan adalah garam, penyedap rasa, bleng, ketumbar, bawang putih, air, pewarna makanan dan bumbu krupuk.
Usaha kerupuk jangek didesa Lawe Tawakh , Provinsi Aceh saat ini memiliki dampak yang bagus dalam membantu ekonomi masyarakat sekitar dengan keuntungan yang menjanjikan. Pangsa pasar kerupuk jangek ini meliputi berbagai tempat mulai dari rumah makan, kede jajanan maupun rumah-rumah warga yang mana perharinya kerupuk jangek ini dapat terjual ratusan bungkus kerupuk dengan keuntungan mencapai Rp. 500. 000 perharinya. Kerupuk jangek yang diproduksi oleh UD. Aulia ini dijual seharga Rp. 7.000 perbungkus yang berisi 22 keping kerupuk. Usaha pembuatan kerupuk ini sendiri didasari oleh keinginan untuk membangkitkan ekonomi keluarga yang mana juga berdampak baik pada ekonomi masyarakat sekitar.
Adapun upaya dan kendala pengusaha dalam memasarkan kerupuk jangek ini ialah semakin banyaknya persaingan yang ada dipasaran dikarenakan sudah mulai banyaknya masyarakat yang meminati usaha kerupuk jangek ini sehingga para pengusaha berupaya meningkatkan dan mempertahankan rasa dan kualitas dari usaha kerupuk jangek ini.
Dalam menjalankan usahanya pemilik usaha mengatakan pada pembuatan kerupuk jangek ini tidak ada menggunakan bumbu rahasia khusus, dirinya hanya mengandalkan mutu produk dengan tidak menggunakan bahan pengawet melainkan menggunakan bahan-bahan yang memang berkualitas dan layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu pemilik berusaha dan tekun agar usahanya itu dapat terus berkembang pesat sehingga nantinya akan dapat menyediakan lapangan kerja yang lebih luas dan memberikan peningkatan ekonomi para pegawainya.