Kutuk Mahasiswa Aceh yang Demo Rohingya, Ketua FPA Nilai Pernyataan Prof Humam Hamid Egois dan Tak Bijaksana

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 4 Januari 2024 - 19:45 WIB

50556 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Menyalahkan dan mengorbankan apalagi mengutuk generasi Aceh dengan menjual isu kemanusiaan demi mencari famour pada moment penolakan Rohingya bukanlah ciri khas seorang sosiolog dan guru besar yang bijaksana. Jika hanya mengambil momentum menggiring ke arah politik kepentingan tertentu dengan menjual kemanusiaan maka sungguh rakyat tak layak menjadikannya sebagai referensi apalagi panutan. Apa bedanya seorang profesor dengan orang yang tak ada gelarnya atau tidak sekolah, jika hanya bisa mengutuk generasi Aceh hanya bermodalkan potongan video pendek yang beredar tanpa menggali lebih jauh kebenaran secara utuh.

Hal itu diungkapkan Ketua Forum Pemuda Aceh (FPA) Syarbaini menanggapi pernyataan-pernyataan Prof Humam Hamid yang berulang kali di media dan podcas mengecam generasi Aceh yang melakukan aksi demonstrasi.

Menurut Syarbaini, kendatipun Prof Humam Hamid mempunyai relasi atau kawan asing di luar, namun juga tidak sepatutnya melakukan kecamatan bar-bar kepada mahasiswa Aceh. “Mungkin dia secara tidak langsung ingin menunjukkan dirinya hebat di mata masyarakat, punya jaringan asing yang banyak, namun mengecam secara bar-bar Gerakan Mahasiswa Aceh yang notabenenya menyuarakan Aceh masyarakat Aceh adalah bentuk kecilnya dan egoisnya pemahaman seorang guru besar terhadap persoalan rakyatnya. Jangan sedikit-sedikit dibangun narasi kemanusiaan, sementara tak memanusiakan orang Aceh sendiri selama ini,” kata Syarbaini mengaku kesal.

Syarbaini juga menilai narasi-narasi yang dibangun oleh Prof Humam Hamid selain menyalahkan mahasiswa Aceh sendiri juga telah melukai hati masyarakat Aceh. “Padahal jika kita simak lebih lanjut narasi kemanusiaan yang dibangun ujung-ujungnya diarahkan ke politik yang notabenenya sesuai dengan kepentingan dan keinginannya. Sungguh ini tidak menunjukkan jika yang seyogyanya ada pada seorang yang katanya guru besar,”lanjutnya.

Baca Juga :  Petugas Survei Diduga Mengarahkan Masyarakat Memilih Calon Walikota Tertentu

Dia melanjutkan, menuding membodoh-bodohi mahasiswa yang mencoba untuk bersuara merespon persoalan rakyatnya semakin menunjukkan bahwa Prof Humam Hamid tak layak menyandang titel guru besar. Apalagi, pernyataannya yang menyamakan mahasiswa Aceh dengan junta militer Myanmar merupakan tindakan yang begitu logis. “Jangan kita korbankan orang Aceh, mahasiswa dan generasi muda Aceh dengan tudingan-tudingan tak wajar hanya untuk menjual isu kemanusiaan kepada asing. Ini sungguh sikap yang berlebihan,” katanya.

Syarbaini menyarankan jika memang Prof Humam Hamid adalah orang yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan membela imigran gelap Rohingya, ada baiknya yang bersangkutan menampung langsung imigran Rohingya. “Beliau kan orang hebat, kaya silahkan saja bawa imigran Rohingya ke kediamannya. Masyarakat sudah lelah dengan narasi-narasi pengiriman opini yang pada notabenenya tak lebih dari omong kosong doang,” tegasnya.

Syarbaini juga berharap tak ada lagi guru-guru besar dan profesor lainnya di Aceh yang cara pemikirannya egois dan mengabaikan bathin rakyat Aceh seperti yang dilakukan oleh Prof Humam Hamid. “Jujur sebagai generasi muda Aceh kita kecewa, ada seorang guru besar yang seharusnya menjadi pelita bagi rakyatnya namun tega-teganya membunuh karakter generasi muda Aceh dengan dalil-dalil kemanusiaannya yang hingga akhirnya muaranya bisa saja tak lebih dari kepentingan tertentu semata. Kita berharap Pak Prof Humam Hamid segera insaf, umur sudah tua pak bahasa harus dijaga narasi harus lebih bijaksana jangan sampai nanti generasi muda Aceh ke depannya menganggap ada guru besar yang rela mengorbankan generasi Aceh, menggadaikan Aceh demi isu kemanusiaan yang bermuara kepada kepentingan tertentu belaka. Perlu kita ingat sesama suatu hari sejarah akan mencatat siapa yang rela mengorbankan rakyatnya hanya demi isu kemanusiaan bahkan menjual agama demi membela imigran gelap Rohingya,” imbuhnya.

Baca Juga :  TTI Desak APH Tindaklanjuti Pelanggaran Hukum Dalam Proses Tender

Dia juga menyebutkan bahwa ada mahasiswa Aceh yang aksi demo telah menyerahkan surat pernyataan bermaterai lengkap kepada Pemerintah Aceh baik itu Pj Gubernur maupun Sekda Aceh terkait sikap dan komitmen kedua pejabat Aceh itu untuk memindahkankan imigran gelap Rohingya.

“Kita bisa lihat apakah Pj Gubernur atau Sekda yang tanda tangani surat pernyataan itu. Kita minta dipublikasikan ke publik. Jika Sekda tak mau menandatangani apakah Prof Humam Hamid juga berani mengutuk sikap tersebut, atau jangan-jangan mereka satu misi melempar kesalahan kepada Pj Gubernur semata dengan dalih kemanusiaan untuk kepentingan politik belaka. Kita akan nantikan sebagai masyarakat Aceh sikap Prof Humam Hamid jika Sekda Bustami Hamzah tak tanda tangani surat pernyataan yang disampaikan mahasiswa terekait persoalan imigran Rohingya beberapa hari lalu, jika snag gurru besar tak bersikap apa-apa berarti perlu dipertanyakan juga, ada apa sebenarnya. Karena kami mensinyalir ada upaya di dalam pemerintahan Aceh dipotong oleh kekuatan diluar yang menghambat Pj Gubernur bersikap tegas terkait imigran Rohingya dengan memainkan isu kemanusiaan, kemudian semacam ada skenario untuk mendongkrak Pj Gubernur Aceh dengan persoalan itu. Padahal selain Pj Gubernur, Sekda Aveh Bustami Hamzah juga semestinya harus bersikap tegas terkait imigran gelap Rohingya namun selama ini justru tak terlihat batang hidungnya,” demikian kata Syarbaini.

Berita Terkait

LPHK Pining Angkat Budaya dan Lingkungan di Pekan Raya Leuser 2024
Peringati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Fakultas Ekonomi USM Hadirkan Ustadz Umar Ismail.
Sah, KIP Tetapkan Pasangan Muzakkir Manaf dan H Fadhullah Unggul di Pilkada Aceh
Kak Iin Ucapkan Selamat kepada Muallem-Dek Fadh, Ajak Masyarakat Dukung Pemimpin Baru Aceh
Membangun Peradaban Islam Yang Berkemanjuan Berdasarkan SunnahRasullulah SAW
Mualem – Dek Fadh Menang, Ermiadi Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat dan Relawan, KPA, juga Lintas parpol pengusung dan pendukung
Korps Pergerakan Mahasiswa Aceh PKC Aceh Kampanyekan stop Anti kekerasan terhadap Perempuan
Pascasarjana USM Berikan Matrikulasi Kepada Mahasiswa Baru TA 2024/2025

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 22:30 WIB

Gas Elpiji 3 Kg Langka di Aceh Tenggara, Diduga Ada Permainan

Sabtu, 7 Desember 2024 - 15:16 WIB

Kammi Aceh Tengah nilai budaya tarin-tarin kope tak sesuai dengan nilai Adat Gayo.

Sabtu, 7 Desember 2024 - 00:18 WIB

Puluhan Rumah Warga Agara Terendam Banjir Akibat Tanggul Jebol

Jumat, 6 Desember 2024 - 18:37 WIB

Husaini Yusuf SP.M.Si Dekan Fakultas Agro Tehnologi Universitas Gunung Leuser Satu-Satunya Dosen DPK Ildikti

Jumat, 6 Desember 2024 - 12:22 WIB

Puluhan Warga Sabang Jadi Korban Ivestasi Sembako Murah

Jumat, 6 Desember 2024 - 11:57 WIB

KPPN Kutacane mengelar Road to Hakordia Tahun 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 15:51 WIB

PW IPNU Aceh Ucap Selamat Kepada Mualem – Dek Fadh. Arifan : Paslon 01 Akhiri Opini Seakan Dizhalimi, di Curangi.

Kamis, 5 Desember 2024 - 14:24 WIB

Ketua Knpi Aceh tenggara pimpin langsung gotong royong Sapda di kec.babul Rahmah

Berita Terbaru