Aceh Tenggara — Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko penyakit yang dapat timbul akibat cuaca ekstrem yang belakangan ini melanda sejumlah wilayah. Pergeseran musim yang tidak menentu dinilai berdampak langsung pada kondisi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang memiliki daya tahan tubuh lebih rentan.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, Rosita Astuti, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sukrimanto, pada Rabu (12/11/2025). Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat serta melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini guna meminimalkan munculnya penyakit yang kerap terjadi saat perubahan cuaca.
“Perubahan suhu dan pola cuaca yang tak menentu dapat memicu timbulnya penyakit seperti influenza, demam berdarah dengue (DBD), dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk lebih menjaga daya tahan tubuh dan menghindari aktivitas berlebihan di luar rumah,” ujar Sukrimanto.
Sebagai upaya preventif, pihak dinas telah mengaktifkan seluruh puskesmas di Aceh Tenggara untuk melakukan kampanye kesehatan melalui mobil keliling yang dilengkapi pengeras suara guna menjangkau masyarakat hingga ke pelosok. Pesan-pesan kesehatan disampaikan secara langsung agar warga lebih memahami langkah-langkah pencegahan.
Tak hanya itu, ribuan masker juga telah dibagikan di beberapa titik keramaian seperti Lapangan Pemuda Kutacane dan kawasan pasar, untuk mengurangi risiko penularan penyakit pernapasan, terutama influenza yang rawan menyebar dalam kondisi cuaca yang tidak stabil.
Bagi warga yang mengalami gejala seperti batuk, pilek, demam, atau gangguan pernapasan, Dinas Kesehatan menganjurkan agar segera beristirahat dan memeriksakan kondisi ke fasilitas layanan kesehatan terdekat agar dapat ditangani secara medis sebelum berkembang menjadi lebih serius.
“Penting untuk tidak menyepelekan gejala ringan, apalagi musim penyakit sedang meningkat. Bila ditemukan tanda-tanda infeksi, seperti batuk berkepanjangan atau demam tinggi, segera lakukan pemeriksaan agar bisa dicegah sejak dini,” papar Sukrimanto.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan bergizi, mengonsumsi air putih yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Aktivitas luar ruangan yang dianggap kurang penting juga disarankan dikurangi demi menghindari paparan suhu ekstrem.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menekan angka kasus penyakit musiman yang sering kali melonjak saat pergantian musim, sekaligus mendukung terciptanya masyarakat yang lebih tanggap terhadap isu-isu kesehatan lingkungan.
Melalui imbauan ini, Dinas Kesehatan berharap partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan dapat meningkat, sehingga tercipta kondisi yang lebih aman dan sehat di tengah situasi cuaca yang masih tidak menentu. Pemerintah daerah juga memastikan bahwa layanan medis di seluruh fasilitas kesehatan telah disiagakan dalam merespons dinamika penyakit yang berpotensi muncul. (ZULKIFLI)














































