Bener Meriah Baranewsaceh.co – Seni adalah bahasa komunikasi jiwa, yang tumbuh dan berkembang lewat bakat, hobi dan kebiasaan sehari hari. Seni bila di kemas dan di lakukan secara profesional, maka akan melahirkan karya seni yang indah dan di kagumi. Tentu semua itu bisa di temukan lewat sentuhan seniman yang bertalenta. Selain itu seni merupakan bagian dari jati diri orang Gayo, hal itu di mungkinkan, karena dalam suasana duka dan menangispun seni itu hadir dengan sendirinya secara spontanitas, contoh “Sebuku”
“Sebuku adalah ratap tangis yang terungkapkan lewat jeritan hati dengan suara yang parau, kacau dan tanpa konsep. Selain itu alam juga telah mengajarkan kita untuk berseni lewat desir angin yang membelai halus daun pepohonan (Desoni uyem), serta teriakan si amang di tengah rimba belantara ( tauk ni imo)
Mungkin bila kita telusuri lebih jauh pada era tahun 1980 an. Gayo adalah gudangnya para seniman di Indonesia. Hal tersebut di kuatkan karena di setiap desa memiliki sanggar seni berupa tari dan club’ didong. Beranjak dari hal tersebut diatas Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Pariwisata setempat terus berupaya agar eksistensi dari para pelaku seni, juga memiliki ruang dan tempat untuk mengekspresikan diri dalam menampilkan karya karya terbaiknya.
Didasari pola pikir yang moderat Bupati Bener Meriah Tgk. Sarkawi dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan.” Setiap potensi yang di miliki Kabupaten Bener Meriah harus memiliki ruang ,tempat dan waktu. Sepanjang hal tersebut punya efek positif untuk kemajuan Kabupaten Bener Meriah. Sebelumnya Dinas Pariwisata juga telah melakukan pembinaan bagi sejumlah sanggar dan club’ didong yang ada di Kabupaten Bener Meriah.
Keberadaan Open Stage merupakan wahana bagi para pelaku seni yang ada di Kabupaten Bener Meriah, maupun yang di luar Bener Meriah. Tempat ini di desain sedemikian rupa dengan panggung arena yang melingkar, dengan lokasi yang teduh di bawah rimbunnya aneka pohon pinus dari berbagai belahan dunia. Sehingga tempat ini dinamakan Taman Aboretum, yang beralamat di desa Bale Atu, Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah.
Dengan desain tempat duduk yang melingkar dan menghadap ke panggung utama, keberadaan Open Stage seakan menimbulkan kesan adanya interaksi antara pelaku seni dengan penonton saat menampilkan karya karya terbaiknya. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Kadis Pariwisata Bener Meriah, lewat
Kabid Seni Budaya Sukri Thomas.SE, saat di temui di Taman Aboretum Bale Atu. Rabu (13/11).
Sukri Thomas juga menambahkan selain keberadaan Open Stage yang merupakan panggung Arena, keberadaanya juga di dukung dengan berdirinya Umah Pitu Ruang, dan pasilitas penunjang lainnya. Kedepan tempat ini akan semakin ramai, karena berbagai macam even kegiatan akan di gelar di tempat ini. Jelasnya.
Pantauan media ini, dengan terselenggaranya berbagai even di tempat ini, laju pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat juga akan lebih meningkat, hal tersebut terlihat pada saat pagelaran Pekan Inovasi dan pemberdayaan masyarakat Gampong se Aceh di Bale Atu, tanpa bermaksud melupakan peran dari Sekda Bener Meriah, Drs.Haili Yoga. M.Si adalah bidan di balik terpolesnya Taman Aboretum Bale Atu Simpang Tiga Redelong.(DN).
Vidoe sumber Sukri Thomas