Kualasimpang, BARANEWS – Kabupaten Aceh Tamiang bakal mendapat kucuran dana dari pemerintah untuk
untuk perbaikan tanggul jebol di sejumlah titik.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang Bambang Supriyanto di Karang Baru, Jumat (27/1/2023). Pihaknya memastikan tahun ini Aceh Tamiang akan mendapatkan kucuran dana dari BPBA Provinsi Aceh dan BNPB sebesar Rp20 miliar khusus untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik.
BPBD Atam juga telah membuat acuan telaah staf mengusulkan bantuan perahu ponton/kapal datar apung untuk pengerukan sungai yang dangkal. “Satahu saya yang sudah disetujui dari BNPB sekitar Rp20 M untuk perbaikan tanggul-tanggul yang kritis di sepanjang sungai Aceh Tamiang,” ujarnya.
Sementara itu, banjir yang melanda delapan kecamatan di Aceh Tamiang hampir secara keseluruhan dilaporkan sudah surut. Ribuan warga korban banjir di posko pengungsian juga sudah pulang ke rumah masing-masing.
“Banjir sudah surut, masyarakat yang mengungsi juga sudah kembali ke rumah mereka. Sisa korban banjir di posko pengungsian hingga saat ini tinggal 2 kepala keluarga (KK) atau 8 jiwa,” kata Bambang.
Berdasarkan data laporan BPBD Aceh Tamiang per Jumat 27 Januari 2023 pukul 14.00 WIB atau sepekan pasca banjir menyebutkan, titik lokasi pengungsian di delapan kecamatan terdampak banjir sudah nihil. Sementara secara keseluruhan desa terendam banjir tinggal tersisa sembilan di Kecamatan Bendahara.
Menurut Bambang Supriyanto Kecamatan Bendahara menjadi wilayah terparah diterjang banjir imbas luapan sungai dari tanggul jebol seluas 50 meter di Desa Marlempang. “Sisa banjir hanya di satu Kecamatan Bendahara yang merupakan wilayah hilir terparah. Kerusakan lahan sawah, kelapa sawit dan rumah juga terbanyak di Bendahara,” ungkap Bambang. (IP)