Oleh : Afrija sauma
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Medan Area.
Medan : Baranewsaceh.co
Seni dan adat istiadat budaya Gayo merupakan dua sisi seperti mata uang yang tidak bisa terpisahkan. Walau sesungguhnya seni itu sendiri adalah merupakan satu bagian dari adat istiadat atau peradaban hidup suatu mahluk yang mana akan terus hidup selama manusia itu sendiri ada di muka bumi.
Seni dan adat istiadat tidak hanya menjadi ciri dan gaya hidup atau hanya merupakan tontonan dari sebuah pagelaran hiburan tapi lebih jauh juga merupakan tuntunan yang selanjutnya akan menjadikan ciri dan jati diri suku dimana seni dan adat istiadat itu tumbuh dan berkembang.
Apabila kita mau belajar lebih jauh tentang seluk beluk dan segala hal yang berhubungan dengan seni dan adat istiadat budaya Gayo sendiri maka kita akan menemukan bahwa bukan saja dari syairnya yang memang indah dan berisikan nasehat, peringatan, puji-pujian terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa tapi juga dari nama alat, bentuk alat dan lain sebagainya ternyata mempunyai arti dan makna serta rahasia tersendiri.
Namun sangat di sayangkan pada saat ini sangat sedikit generasi penerus bangsa yang peduli dan mau mempelajari seni dan budaya peninggalan para leluhur. Mereka lebih suka pada seni dan budaya bangsa lain yang dianggap lebih enerjik, lebih modern dan lebih gaul.
Generasi muda kita sepertinya lebih bangga terhadap seni dan budaya bangsa lain sehingga kurang minat atau bahkan tidak suka sama sekali terhadap seni dan budaya peninggalan para leluhur suku sendiri. Seperti dari cara berpakaian, makan, bahasa, perilaku hingga nilai-nilai kebenaran serta kebaikan telah tergantikan oleh ajaran lain yang sesungguhnya tidak pernah mereka pahami maksud dan arti dari ajaran yang mereka anut dan banggakan tersebut. Maka sejak saat itu terjadilah pemerkosaan terhadap nilai-nilai keberadaban dari ajaran kebenaran dan kebaikan para leluhur.
Kemerosotan ahlak dan moral yang terjadi terutama pada generasi muda adalah satu bukti nyata bahwa bangsa ini telah melupakan ajaran luhur dari seni dan budaya bangsanya sendiri. Banyak upaya yang telah dilakukan baik oleh, kelompok atau oleh beberapa lembaga yang menamakan diri peduli seni dan budaya sendiri atau bahkan oleh penyelenggaraan untuk mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya namun sampai saat ini belum mampu menunjukan tanda-tanda kemajuan dan membuahkan hasil sesuai yang diharapkan.(Red).
Komentar